sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Penerbitan surat utang korporasi pada 2019 cenderung stagnan

PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memprediksi potensi penerbitan surat utang korporasi akan stagnan di 2019, yakni Rp135,2 triliun

Eka Setiyaningsih
Eka Setiyaningsih Jumat, 21 Des 2018 15:15 WIB
Penerbitan surat utang korporasi pada 2019 cenderung stagnan

PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) memprediksi potensi penerbitan surat utang korporasi akan stagnan di 2019, yakni hanya Rp135,2 triliun.

Pefindo menilai suku bunga Bank Indonesia pada tahun depan masih akan mengalami peningkatan. Seiring dengan normalisasi suku bunga yang masih akan dilakukan Federal Reserve

Direktur Utama Pefindo Salyadi Saputra, mengatakan tingkat suku bunga, membuat biaya bunga (cost of fund) korporasi menjadi lebih mahal. Sehingga sentimen ini menjadi negatif untuk penerbitan surat di tahun depan. Termasuk obligasi, medium term notes (MTN) dan sekuritisasi.

"Tingkat suku bunga ada kemungkinan masih akan naik tahun depan. Hal itu berdampak negatif ke penerbitan obligasi," kata Salyadi di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (21/12).

Jumlah obligasi korporasi yang akan jatuh tempo pada tahun depan nilainya mencapai Rp 112,4 triliun. Kondisi ini akan menjadi salah satu katalis positif yang mendorong tingkat penerbitan obligasi korporasi. Apalagi biasanya perusahaan memiliki kebutuhan untuk melakukan pembiayaan kembali (refinancing) utang yang jatuh tempo.

Optimisme penerbitan obligasi ini juga dilatar belakangi memasuki tahun politik yang jatuh tempo tahun depan. Jika pemilu berjalan lancar maka tahun depan penerbitan surat utang dinilai akan membuat market menjadi lebih confident.

Adapun di awal tahun depan saja, Pefindo sudah memegang beberapa mandat obligasi yang belum direalisasikan tahun ini. Salyadi menyebutkan jumlahnya mencapai Rp 23,40 triliun yang berpotensi akan diterbitkan di awal tahun depan.

Dari total penerbitan yang belum direalisasikan ini jumlahnya 27,78% masih didominasi sektor perbankan, 17,74% oleh sektor pembiayaan dan 12,82% oleh sektor telekomunikasi.

Sponsored

Sementara itu, Pefindo menyampaikan realisasi penerbitan surat utang korporasi senilai Rp 127,1 triliun per akhir November 2018. Angka ini merosot dari target awal yakni Rp150 triliun.

"Penerbitan baru tersebut berasal dari obligasi korporasi senilai Rp100,8 triliun, MTN senilai Rp 22,7 triliun dan sekuritisasi senilai Rp 3,6 triliun," pungkasnya.

Berita Lainnya
×
tekid