Pengamat duga ada maksud tertentu dari kebijakan impor beras
Pengamat menilai selain karena musim paceklik yang dihadapi petani, juga karena ada unsur politis.
Pengamat menduga pemerintah memiliki maksud tertentu dibalik impor beras yang dilakukan.
Pengamat Pertanian IPB Dwi Andreas, menyebutkan, impor beras yang dilakukan pemerintah, selain karena musim paceklik yang dihadapi petani, juga karena ada unsur politis.
"Pemerintah mungkin sudah mempunyai alasan tertentu. Misalnya mau mendekati 2019 harus dipastikan pasokan beras aman," jelas Andreas saat dihubungi Alinea.id beberapa waktu lalu.
Namun Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyanggah perihal tersebut. Kata dia, impor beras dilakukan agar inflasi tetap terjaga pada kisaran 3,5%.
Disamping itu juga, harga beras telah di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan yaitu Rp9.450 per kilogram.
"Bukan semata-mata pemilu. Kita bicara inflasi, harga yang naik. Tidak mungkin dibiarkan. Bulan apapun tidak mungkin biarkan," ujarnya di Kemenko Perekonomian, Senin (27/8).
Oleh karena itu impor beras ini, diklaim dapat mencukupi kebutuhan secara nasional hingga ahir tahun.
"Kalau ketersediaannya cukup, harganya sesuai dengan HET," pungkas Enggar.