sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pengumuman tarif MRT masih menunggu kelengkapan data

Rencananya Pemprov DKI Jakarta bakal menggelontorkan subsidi berkisar Rp8.500 sampai Rp10.000 per penumpang.

Akbar Persada
Akbar Persada Jumat, 22 Feb 2019 19:57 WIB
Pengumuman tarif MRT masih menunggu kelengkapan data

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengaku pembicaraan mengenai tarif moda raya terpadu (MRT) sudah final. Namun demikian, Anies belum bersedia mengumumkan besaran tarif MRT Ratangga lantaran masih menunggu kelengkapan data. 

“Tarif MRT sudah fase final. Tinggal masalah pengumuman saja. Tapi sekarang sebelum data lengkap, saya tidak akan mengumumkan," kata Anies di Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Jumat, (22/2).

Pada kesempatan itu, Anies hanya mengungkapkan bahwa pemberlakuan tarif MRT fase I dengan rute Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia akan disesuaikan berdasarkan penghitungan per kilometer.

Sementara itu, PT Mass Rapid Transit (MRT) memperkirakan besaran tarif MRT tanpa subsidi berada di rentang Rp17.000 sampai Rp20.000 per penumpang. Namun demikian, rencananya Pemprov DKI Jakarta bakal menggelontorkan subsidi berkisar Rp8.500 sampai Rp10.000 per penumpang.

Meski demikian, hingga kini pembahasan soal pemberian subsidi pada tarif MRT belum sama sekali dibahas di DPRD DKI Jakarta. Dua komisi yang membidangi perekonomian dan keuangan menyatakan belum mendapatkan disposisi untuk membahas dan merekomendasikan besaran tarif yang sesuai dari Pemprov DKI.

"Sebelumnya sudah ada komunikasi dari Asisten Perekonomian DKI, tapi saya tanya ke staf komisi, ternyata belum ada surat yang masuk untuk membahas (subsidi) itu," ujar Ketua Komisi B DPRD DKI, Abdurrahman Suhaimi.

Pengakuan yang sama juga disampaikan Sekretaris Komisi C DPRD DKI, James Arifin Sianipar. Dia mengatakan, pemberian subsidi untuk MRT wajib melalui persetujuan DPRD DKI. Proses itu juga yang sebelumnya dilakukan pada pemberian subsidi untuk tarif Transjakarta.

“Pemberian subsidi itu juga ada kajiannya tidak bisa asal diberikan. Karena ini menggunakan uang rakyat di APBD. Berapa hitungan ideal untuk diberikan kembali kepada rakyat,” kata James.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid