sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Penjualan bijih besi ZINC melesat 676,3%

Laba bersih ZINC juga mengalami lonjakan 148,0% atau mencapai Rp65,4 miliar dari Rp26,4 miliar pada periode yang sama di tahun sebelumnya.

Asyifa Putri
Asyifa Putri Kamis, 04 Nov 2021 19:24 WIB
Penjualan bijih besi ZINC melesat 676,3%

PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC) sebagai emiten produsen base metal di Indonesia, menangkap peluang dari kenaikan harga komoditas serta pemulihan ekonomi global. ZINC mencatatkan, bahwa sampai dengan September 2021 penjualan mencapai Rp612,6 miliar atau meningkat 61,0% dibandingkan dengan periode yang sama di 2020. 

Sementara, untuk laba bersih ZINC juga mengalami lonjakan 148,0% atau mencapai Rp65,4 miliar dari Rp26,4 miliar pada periode yang sama di tahun sebelumnya. Pencapaian ini didorong oleh meningkatnya penjualan bijih besi ZINC pada kuartal III-2021 yang mencapai 676,3% atau sebesar Rp57,5 miliar. Selain itu, pada tahun ini ZINC juga mendapatkan tambahan penjualan dari konsentrat besi sebesar Rp100,1 miliar.

Direktur ZINC Evelyne Kioe menjelaskan, pencapaian kinerja yang positif di kuartal ketiga ini tidak terlepas dari tren peningkatan harga komoditas yang masih berlanjut serta didukung oleh upaya perusahaan dalam meningkatkan kapasitas produksi. 

"Hingga September 2021 ini, total produksi ZINC telah mencapai sekitar 350.000 ton, dan kami berharap hingga akhir tahun dapat mencapai target produksi kami yaitu sebesar 564.000 ton," ujar Evelyne dalam siaran pers, Kamis (4/11).

Hingga kuartal III-2021, penjualan ZINC didominasi oleh penjualan konsentrat seng yang tercatat mencapai Rp260,4 miliar atau berkontribusi sebesar 42,5% terhadap total penjualan ZINC. Kemudian, diikuti oleh penjualan konsentrat besi sebesar Rp100,1 miliar, perak sebesar Rp98,6 miliar, konsentrat timbal sebesar Rp95,9 miliar, dan penjualan bijih besi sebesar Rp57,5 miliar.

"Dalam hal ini, fokus utama perseroan yaitu untuk memaksimalkan penjualan hingga Desember 2021, melihat harga komoditas untuk Zinc (Zn) yang mana saat ini berada di kisaran US$3.200/ton, Timbal (Pb) di kisaran US$2.300/ton dan harga Perak (Ag) di kisaran US$23/ozt. Dengan demikian, hal itu akan mendorong kinerja yang positif bagi perseroan," jelas Evelyn.

Di samping itu, ZINC juga terus meningkatkan cadangan dan sumber daya untuk diproduksi, hal itu seiring dengan pertumbuhan kinerjanya. Selain itu, ZINC juga melakukan perluasan area eksplorasi hingga 25% dari total luas area pertambangan Perusahaan sebesar 5.569 Ha yang terbagi atas dua Izin Usaha Pertambangan (IUP). Padahal, selama ini ZINC baru melakukan eksplorasi di area seluas 390 hektar atau kurang lebih 8% dari total area konsesi. 

Sebagai informasi, PT Kapuas Prima Coal  merupakan perusahaan yang melakukan kegiatan usaha dalam di bidang pertambangan bijih besi (Fe) dan Galena yang kemudian diolah menjadi konsentrat timbal (Pb) dan konsentrat seng (Zn). 

Sponsored

Guna mencapai keberhasilan Perseroan, ZINC memegang tiga hal penting yaitu melakukan efisiensi terhadap biaya operasional, menambah jumlah cadangan dan bahan baku mineral, serta menggunakan sumber daya secara efektif dan efisien. 

Evelyn juga mengungkapkan, bahwa pada 2020. perseroan telah memperoleh izin tambahan sekitar 1.169 hektare, sehingga saat ini total area eksplorasi ZINC sudah mencapai hampir sekitar 1.600 hektare atau kurang lebih 25%.

“Proses eksplorasi ditujukan untuk menentukan titik-titik cadangan mineral berada. Apabila dalam proses eksplorasi tersebut masih ditemukan mineral timbal dan seng, maka kami akan terus meningkatkan kapasitas produksi yang juga didukung oleh peningkatan kapasitas smelter yang saat ini tengah dibangun. Hal ini sejalan dengan peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, bahwa setiap penambahan produksi konsentrat harus dijual kepada smelter yang berada di dalam negeri,” tutup Evelyne.

Berita Lainnya
×
tekid