sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Penjualan roda empat diprediksi masih lesu di tahun depan

Melambatnya angka pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) diyakini ikut menghambat daya beli produk otomotif

Awan gunawan
Awan gunawan Kamis, 12 Okt 2017 12:20 WIB
Penjualan roda empat diprediksi masih lesu di tahun depan

Lesunya industri otomotif diperkirakan akan berlanjut hingga tahun depan. Angka produk domestik bruto (PDB) yang melambat diprediksi menjadi sebagai salah satu penyebabnya.

Analis Mirae Asset Sekuritas, Franky Rivan menurunkan estimasi penjualan nasional roda empat dari sebelumnya sebanyak 1,175 juta unit menjadi 1,127 juta unit untuk 2017.  Angka di tahun 2018 juga diperkirakan turun dari 1,209 juta unit menjadi 1,142 juta unit.

Franky meyakini pertumbuhan PDB yang lebih lambat mengakibatkan pendapatan rumah tangga juga melemah. Akibatnya, daya beli barang mewah seperti produk otomotif menjadi terhambat.

Mirai merevisi proyeksi pertumbuhan PDB pada tahun 2017 menjadi hanya sebesar 5,1% secara year on year (YoY) atau di bawah prediksi semula yang berkisar 5,3%. Revisi tersebut disebabkan adanya penurunan konsumsi swasta dan pengeluaran pemerintah. Adapun pada 2018,  proyeksi pertumbuhan PDB direvisi dari 5,5% menjadi 5,2% secara YoY.

Pada kuartal kedua 2017, pemerintah Indonesia melaporkan pertumbuhan PDB sebesar 5,01% YoY. Angka itu sesuai perkiraan konsensus, namun di bawah ekspektasi Mirai yang mematoknya di angka 5,2% YoY. Sedangkan pertumbuhan konsumsi swasta yang tercatat mencapai 4,95%, terbilang mengecewakan lantaran berlangsungnya musim perayaan Ramadhan di kuartal kedua. “Sehingga momen bagus sudah terlewatkan di tahun ini,” tutur Franky. Pertumbuhan belanja pemerintah juga tak menggembirakan karena turun 1,9% atau sekitar Rp183.9 triliun  secara  YoY.

Sementara itu, data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) menunjukkan penjualan mobil 2016 mencapai 1,06 juta, naik 4,5% dibanding 2015. Ini mengakhiri masa surut dua tahun berturut-turut pada 2014 dan 2015 yang mencatat penjualan mobil masing-masing 1,20 juta unit dan 1,01 unit. Sepanjang 2017 hingga Juli, penjualan mobil mencapai 618.632 unit.

 

Sponsored

Potongan Pajak Sedan


Pemerintah berencana menurunkan tingkat pajak penjualan atas barang mewah ( PPnBM) untuk mobil sedan sehingga memiliki tarif yang sama dengan mobil non-sedan. Selama ini, pemerintah membebankan PPnBM untuk sedan sekitar 30%-40% atau lebih berat dibandingkan jenis lainnya yang hanya 10%-20%.

Ketentuan itu diyakini akan meningkatkan ekspor nasional karena mobil dengan model sedan menjadi favorit di pasar global. Sedangkan kondisi berbeda justru terjadi di Indonesia, dimana sedan dianggap tak terlalu popular. Akibatnya, produsen hanya memusatkan produksi baru pada jenis non-sedan.

"Dengan penurunan pajak tersebut, maka industri otomotif akan diuntungkan,"papar Franky.

Dalam rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN) 2018, pemerintah menetapkan target pertumbuhan ekspor yang optimistis sebesar 5,1% YoY sekaligus merupakan angka tertinggi dalam lima tahun terakhir.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid