sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Permintaan turun, penyaluran kredit awal tahun masih terkontraksi 2%

Rendahnya pertumbuhan kredit di awal tahun ini disebabkan oleh rendahnya permintaan debitur besar.

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Kamis, 25 Mar 2021 15:09 WIB
Permintaan turun, penyaluran kredit awal tahun masih terkontraksi 2%

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan, pertumbuhan kredit hingga Februari 2021 masih terkontraksi, yaitu minus 2%.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan, rendahnya pertumbuhan kredit di awal tahun ini disebabkan oleh rendahnya permintaan debitur besar terhadap akses perkreditan.

"Kredit growth rendah, Februari masih minus 2%. Kenapa? Karena kami track ada 200 debitur besar balance kreditnya turun karena memang modal kerjanya tidak sebesar sebelum Covid-19," katanya dalam video conference, Kamis (25/3).

Rendahnya permintaan kredit dari perusahaan besar tersebut disebabkan belum pulihnya daya beli masyarakat akibat pandemi Covid-19. "Ini tidak masalah, nanti kalau demand naik pasti butuh modal kerja banyak," ujarnya.

Wimboh pun mengungkapkan, pertumbuhan kredit perbankan nasional mulai membaik. Di mana pertumbuhan kredit di bank BUMN dan bank BPD mulai positif, di mana masing-masing 1% dan 5,6%.

Hanya saja, untuk pertumbuhan kredit di bank asing dan swasta nasional masih mengalami kontraksi yang sangat dalam, yaitu minus 25% untuk bank asing dan minus 5% untuk bank swasta.

"Ada beberapa catatan di sini yang kami garis bawahi. Pertumbuhan kredit yang sudah positif itu ada di Bank BUMN dan BPD. Justru bank swasta nasional dan bank asing yang balance kreditnya minus," ucap Wimboh.

Pertumbuhan kredit tersebut harus terus didorong lebih cepat lagi. Pasalnya, untuk dapat mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional, kredit harus mampu tumbuh 7,5%. Dengan demikian target pertumbuhan ekonomi sebesar 4,5% dapat dicapai.

Sponsored

"Kami monitor agar kredit growth 7,5% ini bisa tercapai di 2021. Dan kalau itu tercapai, kami yakin bisa untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di 4,5% di akhir tahun ini," tuturnya.

Berita Lainnya
×
tekid