sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Perdagangan Indonesia-China tak terdampak coronavirus

Pemerintah menanggulangi kemungkinan coronavirus tersebut masuk melalui barang eskpor-impor Indonesia dan China.

Annisa Saumi Nanda Aria Putra
Annisa Saumi | Nanda Aria Putra Senin, 27 Jan 2020 14:35 WIB
Perdagangan Indonesia-China tak terdampak coronavirus

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menyatakan penyebaran coronavirus tidak akan memengaruhi ekspor dan impor Indonesia dan China meskipun Negara Tirai Bambu itu merupakan importir terbesar Indonesia.

Agus juga mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk menanggulangi kemungkinan virus tersebut masuk melalui barang impor.

"Kami nanti akan bicara ke Kemenkes. Kalau tidak salah, itu enggak (memengaruhi ekspor dan impor). Kita lihat nanti," kata Agus di Jakarta, Senin (27/1).

Sementara itu, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Indrasari Wisnu Wardhana menjelaskan dampak dari coronavirus terhadap perdagangan hanya akan terasa jika persebaran virus tersebut berlangsung dalam waktu yang lama.

"Dalam waktu pendek ini belum kelihatan. Kalau panjang, ya pasti nanti akan ada dampaknya, karena perekonomian mereka akan slow down. Tapi ini kan masih baru saja, jadi belum," ucapnya.

Dia menuturkan, kasus coronavirus tersebut baru memiliki dampak kepada perekonomian Indonesia secara luas setelah terjadi selama enam bulan.

"Biasanya kalau yang namanya ekspor itu dampaknya sekitar enam bulan ke depan baru kelihatan. Jadi enggak sekarang kasus, lalu langsung terlihat dampaknya saat ini juga, enggak seperti itu. Kecuali kasusnya memang besar sekali dan enggak tertangani," jelasnya.

Dia juga mengatakan Kementerian Perdagangan akan terus berkoordinasi dengan Badan Karantina Pertanian (Barantan) untuk mengantisipasi jika wabah virus corona tersebut berlangsung lama.

Sponsored

"Ya, kami harus koordinasi dengan Barantan. Kami harus tahu dulu penularannya dari mana saja. Dengan barang yang masuk itu apa bisa (menyebarkan virus). Kami juga bicara dengan Kemenkes," ujarnya.

Dampak ekonomi

Dalam kesempatan yang lain, Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro mengatakan penyebaran coronavirus juga tidak akan langsung berdampak pada ekonomi Indonesia secara luas. Hal ini disebabkan letak Indonesia yang jauh dari China dibandingkan dengan negara-negara lain di regional. 

"Menurut saya, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih sangat ditopang oleh ekspor dan impor. Mungkin dampak besarnya coronavirus sih saya rasa tidak signifikan, apalagi Indonesia berjarak jauh dengan negara-negara di kawasan," ujar dia

Andry menuturkan, hal yang perlu diperhatikan apabila coronavirus ini tak tertangani, baik di China, maka akan berdampak ke negara-negara lain di sekitarnya. 

Sementara itu bagi China, menurut Andry, masalah coronavirus merupakan masalah membangun kepercayaan. Apabila tak ada penanganan menyeluruh dari pemerintah China, masyarakat dunia bisa mulai tak percaya melakukan perjalanan ke China. 

"Jadi yang pertama adalah kami lihat dahulu apakah satu hingga dua bulan ke depan bisa diatasi, sehingga orang bisa bepergian lagi dan bisnis lagi. Itu menurut saya dampaknya bisa terukur," ujar Andry. 

Andry pun mengatakan China selama ini telah memiliki pengalaman dalam menangani wabah serupa seperti penyakit SARS tahun 2002. 

Menurut Andry, wabah coronavirus juga tak akan mengganggu pertumbuhan ekonomi Negara Tirai Bambu tersebut. Sebab, tanpa wabah coronavirus pun, pertumbuhan ekonomi China ke depannya diperkirakan terus menurun. 

"Walaupun pertumbuhannya tahun lalu cukup baik sebesar 6,1%, sejalan dengan ekspektasi global, memang ekspektasi ke depan itu China akan terus turun. Jadi tahun ini ekspektasinya sekitar 5,8%-6%," tutur dia.

Berita Lainnya
×
tekid