Perdana melantai, saham superkrane auto reject
Perusahaan dengan kode saham SKRN tersebut merupakan perusahaan ke-45 yang melantai pada 2018
PT Superkrane Mitra Utama Tbk. resmi mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (11/10).
Perusahaan dengan kode saham SKRN tersebut merupakan perusahaan ke-45 yang melantai pada 2018 dan ke 609 yang melantai sepanjang BEI berdiri.
Perusahaan penyewaan crane dan alat berat ini melepas 300 juta saham atau setara dengan 20% dari modal di tempatkan dan disetor penuh setelah Initial Public Offering (IPO).
SKRN menetapkan harga Rp700 per saham yang sebelunnya mematok rentang harga Rp900-Rp1.260 per saham selama masa bookbuilding. Dengan demikian total dana yang diserap oleh perusahaan melalui hajatan ini sejumlah Rp150 miliar.
Pada pencatatan perdana, saham SKRN melejit 50% atau 350 poin ke level ke Rp1.050. Saham perseroan ditransaksikan sebanyak 76 kali dengan volume sebanyak 34,964 lot dan menghasilkan nilai transaksi Rp3,67 miliar.
"Hal ini merupakan key milestone dalam perjalanan Superkrane untuk melangkah sebagai perusahaan publik yang accountable, transparan dan bertanggungjawab kepada seluruh investor, masyarakat dan seluruh stakeholders dalam menjalankan bisnis ke depan," ujar Presiden Direktur Superkrane Yafin Tandiono Tan.
Adapun perusahaan akan menggunakan 50% dana hasil IPO untuk down payment serta pembelian crane baru dana alat-alat baru, kemudian 25% untuk pembayaran bank atau leasing dan sisanya 20% modal kerja.
Dalam aksi korporasi ini, perusahaan menunjuk PT UOB Kay Hian Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Saat ini Superkrane memiliki 90 unit crane berkapasitas angkut di bawah 100, 31 unit crane berkapasitas 100-199 ton dan 28 unit berkapasitas 200-750 ton.