sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Permintaan benih florikultura melonjak saat pandemi

Kementan mengizinkan ekspor 24,33 juta benih ke sejumlah negara sepanjang Januari-Juli 2020.

Fatah Hidayat Sidiq
Fatah Hidayat Sidiq Jumat, 28 Agst 2020 15:16 WIB
Permintaan benih florikultura melonjak saat pandemi

Permintaan benih florikultura di pasar global melonjak saat pandemi coronavirus baru (Covid-19). Ini berdasarkan permohonan yang diterima Direktorat Jenderal (Ditjen) Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) sejak Juni 2020 hingga kini.

"Hampir setiap hari ada saja usulan permohonan ekspor benih tanaman, terutama florikultura," kata Direktur Perbenihan Ditjen Hortikultura Kementan, Sukarman, dalam keterangan tertulis, Jumat (28/8).

Benih yang diekspor beragam, seperti bucephalandra, anubias, dracaena, krokot, ammania, aponogeton, carolina, chrysanthemum, bacopa, cabomba, blyxa, keladi, cryptocoryne, ceratophyllum, echinodorus, saintpaulia, cyperus, egeria, eriocaulo, glossostigma, dan eleocharis. Ekspor ditujukan ke Jepang, Korea, China, Singapura, Hong Kong, Jerman, Amerika Serikat, dan Inggris.

"Sejak Januari-Juli 2020, terdapat 24,33 juta benih yang kami berikan surat izin pengeluaran benih tanaman hias. Padahal hingga terhitung Mei lalu, baru mencapai 13,42 juta benih tanaman. Artinya, terdapat kenaikan hampir dua kali lipat pada periode Juni-Juli," paparnya.

Sukarman berpendapat, besarnya angka ekspor itu menunjukkan bisnis benih florikultura masih terbuka dan potensial untuk dikembangkan. Pangkalnya, berbagai lapisan masyarakat menyukai aneka tanaman hias, baik untuk mempercantik luar ruangan (outdoor) maupun dalam ruangan (indoor).

"Tingginya permintaan benih tanaman hias menjadi peluang sekaligus tantangan bagi pelaku usaha yang bergerak di bidang perbenihan. Peningkatan kualitas serta terjaminnya kontinuitas benih bermutu sangat perlu dilakukan, termasuk pengelolaan dan manajemen produksi yang baik," urainya.

Terpisah, staf PT Transplant Indonesia, Dodi, salah satu eksportir kristan, menyampaikan, produksi benih tanaman hias terus berlangsung karena tingginya permintaan ekspor meskipun aktivitas luar rumah dibatasi.

"Kita tidak bisa berhenti berproduksi karena sudah melakukan kontrak penjualan sebelumnya dengan buyer di luar negeri," jelasnya.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid