sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pertamina akui bisnis hilir tertekan karena tahan harga BBM

"Benar bahwa Pertamina sudah dua tahun tidak menyesuaikan harga Pertalite dan Pertamax," ujar Pjs. Corporate Secretary Pertamina Niaga.

Anisatul Umah
Anisatul Umah Jumat, 04 Feb 2022 10:42 WIB
Pertamina akui bisnis hilir tertekan karena tahan harga BBM

PT Pertamina (Persero) diproyeksikan bakal merugi akibat jualan bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi pada 2021, sebagaimana disampaikan laporan Reforminer Institute. 

PT Pertamina (Persero) pun angkat bicara. Pjs. Corporate Secretary Pertamina Niaga, Irto Ginting, mengatakan, sudah dua tahun Pertamina tidak melakukan penyesuaian harga untuk BBM nonsubsidi RON 90 atau Pertalite dan RON 92 atau Pertamax.

"Benar bahwa Pertamina sudah dua tahun tidak menyesuaikan harga Pertalite dan Pertamax," paparnya kepada Alinea.id, Jumat (4/2).

Dirinya menerangkan, harga BBM nonsubsidi tidak naik dan dibenturkan dengan harga minyak dunia yang tinggi dan peningkatan harga produksi membuat bisnis hilir Pertamina tertekan.

"Dan dengan dinamika harga minyak dunia, harga produksi meningkat dan hal ini tentu menekan bisnis hilir," ungkapnya.

Saat dikonfirmasi berapa besar kerugian yang dialami Pertamina, Irto masih belum berkenan menyampaikan.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Reforminer Institute, Komaidi Notonegoro, menyampaikan, potensi kerugian Pertamina dari penjualan Pertalite pada 2021 antara Rp37 triliun-Rp97 triliun. Sementara itu, dari penjualan Pertamax sekitar Rp14 triliun-Rp20 triliun.

"Potensi kerugian atau selisih nilai penjualan kedua jenis BBM tersebut dibandingkan dengan badan usaha lain mencapai kisaran Rp51 triliun-Rp117 triliun," ucapnya dalam laporannya, dikutip pada Kamis (3/2).

Sponsored

Komaidi menjelaskan, harga BBM nonsubsidi yang dijual Pertamina saat ini terpantau lebih rendah dibandingkan dengan harga dari badan usaha lainnya. Pertamina menjual Bensin RON 90 sebesar Rp7.650 per liter dan Bensin RON 92 Rp9.000 per liter.

"Sementara harga jual Bensin RON 90 dari badan usaha lain kisaran Rp9.500-Rp12.500 per liter dan Bensin RON 92 kisaran Rp11.900-Rp13.000 per liter," bebernya.

Menurutnya, harga jual BBM di Indonesia juga tercatat lebih rendah jika dibandingkan dengan harga beberapa negara di Asia Tenggara. Pada 25 Oktober 2021–31 Januari 2022, harga jual BBM RON 95 di Philipina sebesar Rp17.743 per liter, Thailand Rp17.860 per liter, Vietnam Rp15.701 per liter, Laos Rp19.414 per liter, dan Singapura Rp27.417 per liter.

"Sementara pada periode yang sama, rata-rata harga Bensin RON 95 di Indonesia sebesar Rp12.088 per liter," ujarnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan, rata-rata harga jual BBM di Indonesia tercatat lebih rendah dibandingkan rata-rata harga BBM dunia. Selama periode 25 Oktober 2021–31 Januari 2022, rerata harga Bensin RON 95 di Indonesia sebesar Rp12.088 per liter.

"Sementara rata-rata harga Bensin RON 95 dunia pada periode yang sama sebesar Rp24.212 per liter," tandasnya.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid