sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Pertamina bangun empat terminal LPG senilai Rp1,2 triliun

Pertamina berinvestasi sebesar Rp1,2 triliun untuk membangun empat terminal liquified petroleum gas (LPG) di Indonesia bagian timur.

Laila Ramdhini
Laila Ramdhini Senin, 01 Apr 2019 16:26 WIB
Pertamina bangun empat terminal LPG senilai Rp1,2 triliun

PT Pertamina (Persero) mengucurkan investasi sebesar Rp1,2 triliun untuk membangun empat terminal liquified petroleum gas (LPG) di Indonesia bagian timur.

Direktur Logistik, Supply Chain, dan Infrastruktur PT Pertamina, Gandhi Sriwidodo, mengatakan bahwa empat terminal LPG itu akan dibangun di Bima (Nusa Tenggara Barat), Ambon (Maluku),  Jayapura (Papua), dan Kupang (Nusa Tenggara Timur).

"Pembangunan empat terminal LPG ini dalam upaya meningkatkan ketahanan energi nasional, sekaligus mendukung program konversi BBM jenis minyak tanah ke LPG yang dicanangkan Pemerintah," kata dia, Senin (1/4).

Pembangunan terminal LPG tersebut akan memperkuat distribusi LPG di wilayah Indonesia Timur, salah satunya di Nusa Tenggara Timur yang selama ini distribusinya dari Surabaya, Jawa Timur.

Fasilitas utama yang akan dibangun di masing-masing lokasi Terminal LPG baru itu antara lain tangki spherical sebagai fasilitas penyimpanan utama, fasilitas pengisian LPG ke mobil tangki, dan dermaga untuk penerimaan LPG dari kapal tanker.

"Jalur distribusi LPG akan mengandalkan aspek laut sehingga lebih efisien dalam pengangkutannya," ujar dia.

Gandhi juga mengungkapkan pembangunan Terminal LPG ini merupakan tindak lanjut dari Penugasan Pemerintah melalui Keputusan Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia 2157 K/10/MEM/2017 Tentang Penugasan Kepada PT Pertamina (Persero) dalam Pembangunan Dan Pengoperasian Tangki Penyimpanan Bahan Bakar Minyak Dan Liquefied Petroleum Gas.

“Proyek pembangunan terminal LPG ini sepenuhnya menggunakan biaya investasi dari internal Pertamina yang telah dianggarkan sebelumnya,” tutur Gandhi.

Sponsored

Adapun kapasitas tangki LPG yang akan dibangun di setiap provinsi berbeda-beda. Terminal LPG di Kupang berkapasitas 2 x 500 metrik (MT) terminal LPG Bima berkapasitas 1 x 1.000 MT, sedangkan terminal LPG Ambon di Maluku akan dibangun dengan kapasitas 2 x 1000 MT dan Terminal LPG Jayapura di Papua akan dibangun dengan kapasitas 2 X 1000 MT.

Dorong konversi dari minyak tanah

Sementara itu, Gandhi mengatakan pihaknya menargetkan terminal LPG di Kupang selesai pada Agustus 2020. Terminal ini akan mendukung program konversi BBM jenis minyak tanah di NTT.

“Pembangunan terminal LPG ini juga bertujuan untuk membantu masyarakat yang tergolong ekonomi rendah,” kata dia.

Selama ini, kebutuhan LPG di Kupang dan beberapa daerah di NTT didatangkan dari Surabaya dengan harga yang lebih mahal sehingga masyarakat lebih banyak menggunakan minyak tanah.

“Di samping itu, penggunaan LPG akan menghemat anggaran hingga 10% dibandingkan jika menggunakan minyak tanah,” kata dia.

Lebih lanjut kata dia kapasitas penampungan LPG di TBBM Tenau yang akan dibangun di Kupang mencapai 1000 metrik ton dengan volume produksi per hari bisa mencapai 200 metrik ton per hari.

“Itu adalah konversi dari minyak tanah bersubsidi dan LPG non subsidi,” tambahnya. (Ant)


 

Berita Lainnya
×
tekid