Erick Thohir: Perusahaan besar beli vaksin sendiri, enggak usah minta subsidi

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Erick Thohir meminta perusahaan-perusahaan besar untuk membeli vaksin secara mandiri, tidak meminta bantuan negara.

Erick mengatakan ada dua macam tipe vaksin, yaitu vaksin yang merupakan bantuan pemerintah dan vaksin mandiri. Vaksin bantuan pemerintah ini akan diberikan ke 93 juta orang yang sangat memerlukan dengan menggunakan data BPJS Kesehatan.

"Kami pastikan yang memerlukan mesti dibantu pemerintah. Tetapi program mandiri juga kami libatkan, karena kami tahu banyak pihak yang mampu membeli," kata Erik dalam telekonferensi dari Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (2/9).

Dia tidak ingin vaksinasi menjadi beban keseluruhan bagi pemerintah seperti yang terjadi dalam subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM). Menurutnya, banyak kalangan yang tidak pantas menerima subsidi BBM, namun justru menikmati subsidi tersebut.

"Sama juga ketika bicara subsidi listrik 450 VA dan 900 VA, kami berharap jangan salah sasaran. Jangan sampai juga seperti subsidi BBM yang dinikmati kalangan yang tidak pantas menikmati BBM itu," ujarnya.

Rabu (2/9) ini, Erick melakukan pertemuan dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin). Dalam pertemuan tersebut, kata Erick, dirinya telah menyampaikan agar Kadin melakukan program vaksin mandiri, bukan subsidi. Anjuran tersebut juga ditanggapi positif anggota Kadin.

"Kami harapkan Kadin mandiri lah, enggak perlu minta yang subsidi. Saya mendapatkan tanggapan positif dari Kadin, ada grup Astra, Sinarmas, Medco, Lippo, yang bukan tidak mungkin mereka berani membeli vaksin untuk kebutuhan karyawan mereka," tuturnya.