sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Perusahaan tunda aksi korporasi karena pemilu

Penundaan aksi korporasi terlihat dari besaran pendanaan yang dikantongi perusahaan.

Cantika Adinda Putri Noveria
Cantika Adinda Putri Noveria Selasa, 25 Jun 2019 07:12 WIB
Perusahaan tunda aksi korporasi karena pemilu

Kinerja perusahaan yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada kuartal I 2019 tercatat moncer. BEI menyebut laba bersih perusahaan terbuka per kuartal I 2019 tumbuh 8,86% dibandingkan tahun lalu (yoy). 

Laba perusahaan go public sebesar Rp96,84 triliun atau tumbuh 8,86% per kuartal I 2019. Adapun pendapatan perusahaan mencapai Rp886,1 triliun atau tumbuh 4,13% secara yoy.  

Direktur Utama BEI Inarno Djajadi menyebut pencapaian tersebut positif di tengah kondisi ekonomi yang fluktuatif. Pasalnya, perusahaan masih mencatatkan pertumbuhan. 

Inarno merinci total aset juga tumbuh 10,38% per Maret 2019 menjadi Rp11,210 triliun dari Rp10,156 triliun. Lalu, ekuitas perusahaan pada periode yang sama juga tumbuh 11,31% secara yoy menjadi Rp3,233 triliun dari Rp2,904 per Maret tahun 2018.

Sementara itu, per 14 Juni 2019, total pendanaan atau fund raising melalui skema Initial Public Offering (IPO) mencapai Rp2,4 triliun. Sumbernya berasal dari 16 perusahaan tambahan. 

"Lewat tambahan perusahaan yang IPO tersebut, total perusahaan tercatat di pasar saham dalam negeri sebanyak 633 perusahaan," kata Inarno dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XI DPR, Senin (24/6).

Meski begitu, besaran total pendanaan yang telah dikantongi perusahaan sepanjang 2019 masih di bawah fund raising dari perusahaan yang melakukan IPO pada tahun lalu. Sebagai informasi, total fund raising dari perusahaan tahun lalu mencapai Rp15,7 triliun dari 57 perusahaan.

Mininya total pendanaan itu lantaran tahun ini terjadi pemilihan umum (Pemilu) 2019 yang membuat sejumlah perusahaan menunda aksi korporasinya. Meski masih relatif kecil, namun Inarno melihat potensi untuk fund raising di pasar modal masih bisa bertumbuh. 

Sponsored

Catatan lainnya yang disampaikan Inarno kepada Komisi XI DPR-RI dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yaitu terkait pertumbuhan jumlah investor ritel yang tercatat dalam Single Investor Identification (SID) juga mengalami pertumbuhan. Sebagai informasi, SID meliputi investor di pasar saham, surat utang, dan reksa dana.

Total SID per 31 Mei 2019 naik 19% menjadi 1,92 juta investor dari 1,61 juta pada akhir 2018. Jumlah investor ritel khusus di pasar saham juga naik 11,4% menjadi 952.000 pada Mei 2019 dari 854.000 pada akhir 2018.

Sebaran SID disebut masih banyak berasal dari Pulau Jawa sebanyak 72,85% dengan total aset Rp2.244 triliun. Dari sisi penghasilan, investor dengan penghasilan antara Rp10 juta hingga Rp100 juta mendominasi dengan persentase 57,3% dari total investor. 

Lalu, investor berpenghasilan Rp100 juta hingga Rp500 juta tercatat sebesar 23,39% dari total investor, sedangkan investor berpenghasilan di bawah Rp10 juta sebanyak 13,93% dan di atas Rp500 juta sebanyak 5,38%.

Berita Lainnya
×
tekid