sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Sri Mulyani: Pesantren punya peran penting dalam pembangunan negara

Pemerintah memberikan dukungan mulai dari pembiayaan hingga beasiswa bagi para santri.

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Kamis, 22 Okt 2020 19:08 WIB
Sri Mulyani: Pesantren punya peran penting dalam pembangunan negara

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pesantren akan memegang peranan penting, strategis, dan unik dalam pembangunan negara dan masyarakat. Potensi itu mempertimbangkan jumlah pesantren yang mencapai 28.194 dengan 18 juta santri, 

“Pemerintah terus memberikan dukungan bagi dunia pesantren agar bisa berkontribusi dalam membantu meningkatkan kesejahteraan dan memulihkan ekonomi akibat Covid-19,” ujarnya, dalam video conference, Kamis (22/10).

Salah satu bentuk dukungan pemerintah terhadap pesantren adalah dengan menyediakan akses pembiayaan untuk para santri melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR). Menurutnya, para santri dapat menggunakan fasilitas itu guna membiayai usaha produktif.

"Pembiayaan KUR bisa diakses di kantor cabang pelaksana terdekat, termasuk yang melayani syariah,” kata Sri Mulyani.

Tak hanya itu, kata dia, pemerintah juga memberikan akses untuk usaha berskala ultra mikro melalui program Pembiayaan Ultra Mikro (UMi) bagi santri yang masih belum dapat mengakses perbankan melalui KUR. Hingga 20 Oktober 2020, program ini telah disalurkan kepada 3,3 juta penerima dengan 565.000 UMKM ,di antaranya melalui akad syariah.

Selain itu, pondok pesantren juga dapat bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) untuk mendirikan bank wakaf mikro sehingga mampu lebih meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar pesantren.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hingga 9 September 2020 secara kumulatif pembiayaan yang disalurkan bank wakaf mikro telah mencapai Rp48 miliar.

Tak hanya memberikan dukungan dari segi pembiayaan, pemerintah juga menyiapkan sejumlah beasiswa bagi para santri melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Adapun sejak 2019, sebanyak 293 santri telah dikirim ke luar negeri untuk menempuh pendidikan.

Sponsored

“Selain mereka belajar di universitas-universitas di Indonesia, mereka juga belajar di Australia, Inggris, Kanada, Swedia, hingga Amerika Serikat,” ucapnya.

 

 

Berita Lainnya
×
tekid