sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Petani Sumedang budi dayakan tanaman cabai gigantik

Tinggi tanaman mencapai 2 meter atau melampaui rata-rata manusia.

Fatah Hidayat Sidiq
Fatah Hidayat Sidiq Minggu, 06 Sep 2020 08:47 WIB
Petani Sumedang budi dayakan tanaman cabai gigantik

Tinggi tanaman cabai di Kecamatan Tanjung Sari, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat (Jabar), mampu mencapai dua meter atau di atas rerata manusia. Padahal, umumnya berkisar 50-70 sentimeter (cm).

"Ini merupakan cabai varietas mhanu. Produktivitasnya mencapai 13,5 ton per hektare (ha). Ini karena masa panennya lebih panjang dibanding varietas lain, yakni sampai 100 hari setelah panen pertama dengan intensitas panen 2-5 hari sekali," tutur pemilik tanaman cabai gigantik sekaligus Ketua Kelompok Tani (Poktan) Jaya Mutik, Ading, dalam keterangan tertulis, Minggu (6/9).

Berdasarkan data Direktorat Jenderal (Ditjen) Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan), varietas mhanu telah didaftarkan CV Halbanero pada 2015. Sehingga, sudah legal untuk diedarkan karena telah melalui proses sertifikasi benih dan mutunya sesuai deskripsi/identitas varietas.

Dirjen Hortikultura, Prihasto Setyanto, menyatakan, mutu benih berperan penting dalam usaha tani. "Produksi yang bagus berawal dari benih yang berkualitas. Gunakan selalu benih bersertifikat agar terjamin mutunya," jelasnya.

Karakteristik varietas mhanu terdapat pada bentuk buahnya. Ujung buah yang tumpul, terdapat lekukan, dan penampang melintang buahnya yang bergelombang.

Varietas ini cocok ditanam di lahan dengan ketinggian 10-400 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan curah hujan sekitar 100-400 milimeter (mm) per bulan. Jarak tanam optimum 80 x 60 cm, pembuatan lubang dengan cara ditugal sedalam antara 7-10 cm sesuai jarak tanam.

Untuk penanaman cabe dipersemaian, siap dipindah tanam setelah berumur 15-17 hari atau memiliki tiga hingga empat daun.

Tinggi tanaman cabai mhanu di Kabupaten Sumedang, Jabar, melampaui manusia. Dokumentasi DItjen Hortikultura Kementan

Sponsored

Pemupukan diaplikasikan beberapa tahap dan dilakukan sepekan sekali dengan dosis tepat. Umur 15 hari, saat pertumbuhan awal, menggunakan NPK dosis 30 kilogram (kg) per ha dengan cara dilarutkan air dengan dosis 100 gram (g) per 10 liter air dan tiap tanaman 50 kubik sentimeter (cc).

Kala berumur 30 hari atau saat vegetatif maksimal, menggunakan pupuk NPK (Phonska) dosis 40 kg/ha dicampur pupuk ZA dosis 20 kg/ha dengan cara ditugal tiap tanaman 3 gr/tanam.

Pada umur 45 hari, saat fase generatif, menggunakan pupuk NPK dosis 40 kg/ha dicampur pupuk ZA dosis 20 kg/ha dengan cara ditugal 3 gr/tanam. Untuk meningkatkan hasil produksi, sebaiknya pemupukan dilakukan dengan interval sepekan hingga panen habis dan menggunakan NPK dosis 20 kg/ha dengan cara ditugal dan tiap tanaman 1 gr/tanam.

Varietas Mhanu merupakan tanaman dengan tipe tumbuh tegak dengan ketinggian tanaman mencapai 150-200 cm, sehingga perlu diberi lanjaran untuk menopang tanaman dan pertumbuhannya lebih baik. Lanjaran ditancap dekat tanaman pada saat tanaman telah tumbuh sekitar 14-28 hari sesudah tanam.

Berita Lainnya
×
tekid