sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Guru Besar IPB apresiasi potensi panen padi 2021 capai 4,86 juta hektare

Kebijakan Kementan dan kesadaran para petani adalah bekal penting untuk menjaga kondisi musim tanam 2021.

Tri Kurniawan
Tri Kurniawan Jumat, 05 Mar 2021 12:19 WIB
Guru Besar IPB apresiasi potensi panen padi 2021 capai 4,86 juta hektare

Kementerian Pertanian (Kementan) dinilai berhasil membangun kolaborasi dan sinergitas apik dengan para petani dalam menjaga produksi padi. Hal ini disampaikan Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Hermanto Siregar, saat dihubungi beberapa waktu lalu.

Menurut Hermato, Kementan mampu melakukan upaya mitigasi dan pengendalian cuaca ekstrem, sehingga produksi padi pada setiap musim tanam selalu menunjukan hasil positif.

"Di era pandemi yang belum pasti kapan berakhir ini, berbagai risiko memang harus diantisipasi. Nah, kebijakan Kementan dan kesadaran para petani adalah bekal penting untuk menjaga kondisi musim tanam 2021. Secara keseluruhan saya menilai produksi padi kita mengalami peningkatan yang cukup baik," katanya.

Kebijakan Kementan dalam menjaga produksi padi sudah sangat tepat, terutama dalam pengadaan benih unggul, penggunaan alat mesin pertanian hingga menyiapkan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) sebagai jaminan dan perhatian terhadap nasib dan kesejahteraan para petani.

"Kondisi pandemi sejak tahun lalu sudah terbukti disikapi dengan baik oleh Kementan, yaitu dengan kebijakan yang mendorong petani meningkatkan produksi. Dari pihak petani juga ada kesadaran akan pentingnya menjaga ketahanan pangan, terutama di level rumah tangganya sendiri," katanya.

Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis adanya potensi peningkatan produksi padi pada 2021 sebesar 4,86 juta hektare atau naik sebesar 26,56% jika dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan terjadi karena panen raya di awal tahun, terutama di sejumlah daerah terus menunjukan tren positif.

Berdasarkan catatan BPS, pergerakan produksi beras 2020 mencapai 54,65 juta ton. Angka ini masih lebih tinggi ketimbang angka 2019 yang hanya mencapai 54,60 juta ton. Adapun total luasan panen pada 2020 mencapai 10,66 juta hektare dengan total produksi padi mencapai 54,65 juta ton (gabah kering giling).

Sementara sentra terbesar produksi padi pada tahun ini masih meliputi Provinsi Jawa Timur dan provinsi lainya seperti Sulawesi dan Jawa Barat.

Sponsored

Terkait hal ini, Hermanto menilai semua prakiraan PBS itu sangat masuk akal, mengingat arel tanam di musim ini mapun di musim sebelumnya dialiri curah hujan yang cukup, sehingga proses produktivitas tanaman berjalan secara baik.

"Prakiraan BPS itu sangat wajar karena triwulan I-2021 panen padi akan cukup signifikan. Hal ini karena dua bulan terakhir 2020 areal-areal padi kita mendapat curah hujan yang cukup memadai. Namun demikian, puncak panen padi akan terjadi pada triwulan II-2021," katanya

Meski demikian, ada tiga masukan penting yang harus dilakukan pemerintah agar prakiraan kenaikan produksi dapat diwujudkan. Pertama, pemerintah perlu memastikan ketersediaan pupuk di level petani, kedua, lahan usaha tani nonsawah harus ditanami dengan padi ladang atau jenis lain yang sesuai, sehingga usaha tani padi nonsawah mampu dikerjakan secara optimal.

"Ketiga, penyuluhan atau pemberdayaan petani harus dilaksanakan lebih efektif untuk mendorong Kostratani bekerka secara riil dan dapat meningkatkan ketahanan pangan serta kesejahteraan petani," tutupnya.

Berita Lainnya
×
tekid