sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Prediksi pasar: IHSG dan rupiah sama-sama menguat

Rilis data perekonomian tentang neraca perdagangan dan suku bunga acuan juga menguat mendorong IHSG.

Eka Setiyaningsih
Eka Setiyaningsih Kamis, 15 Nov 2018 08:52 WIB
Prediksi pasar: IHSG dan rupiah sama-sama menguat

Kiwoom Sekuritas Indonesia memprediksi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang pada rentang support dan resistance di level 5.841-5.886.

Direktur Riset dan Investasi Kiwoom Sekuritas Indonesia Maximilianus Nico Demus mengatakan IHSG hari ini dipengaruhi para pelaku pasar dan investor yang menanti beberapa agenda ekonomi Indonesia diantaranya adalah rilis data ekspor dan impor Indonesia bulan Oktober 2018.

"Kami estimasikan kembali mengalami penurunan seiring sejalan dengan pengereman impor untuk menahan laju defisit. Data neraca perdagangan Oktober serta keputusan Bank Indonesia (BI) terkait suku bunga acuan yang di prediksi tidak berubah," ujar Nico dalam risetnya, Kamis (15/11).

Sementara, lanjut Nico yang dinantikan tentunya pandangan dan strategi apa yang akan dipersiapkan BI untuk menghadapi kenaikkan tingkat suku bunga The Fed pada bulan Desember nanti serta tahun depan. Hal ini tentunya akan memberikan gambaran secara utuh langkah dari Bank Indonesia.

Sementara faktor dari global, produksi industri Cina bulan Oktober (yoy) naik dari sebelumnya 5,8% menjadi 5,9%. Sedangkan penjualan ritel bulan Oktober turun dari sebelumnya 9,2% menjadi 8.6%.

Meskipun terpapar akan efek dari perang dagang, namun produk industri China masih mengalami peningkatan yang mulai terlihat adalah penurunan yang cukup dalam terjadi di penjualan ritel.

"Sedikit banyak, hal ini memperlihatkan adanya perlambatan ekonomi meskipun tidak banyak," kata Nico.

Ditengah penantian rilis data perekonomian tentang neraca perdagangan dan suku bunga acuan terlihat akan bergerak cukup kuat. Rilis data diperkirakan akan cukup stabil dan belum akan terdapat perubahan suku bunga acuan sehingga dapat memberikan sentimen positif terhadap pola gerak IHSG.

Sponsored

"IHSG hari ini diperkirakan akan bergerak pada kisaran 5.740 - 5.988," ujar Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya.

Sekadar informasi, kemarin (14/11) IHSG ditutup naik sebesar 23,09 poin (+0,40%) menjadi 5.858. Sementara investor asing mencatatkan net buy disemua perdagangan saham sebesar Rp530,8 miliar sedangkan di pasar regular net buy sebesar Rp319,81 miliar.
                            
Kembalinya investor asing melakukan aksi belinya yang dibarengi dengan terapresiasinya rupiah membuat laju IHSG mampu kembali melanjutkan kenaikannya. 

"Padahal juga dibarengi dengan pelemahan sejumlah indeks saham Asia yang merespon penurunan harga kontrak minyak mentah dunia," kata Analis Senior CSA Research Institue Reza Priyambada.

Di sisi lain, adanya perubahan komposisi dalam MSCI indeks juga turut menjadi perhatian pelaku pasar meskipun efektif pada awal Desember 2018. 

Diharapkan IHSG selanjutnya dapat bertahan di atas support 5.815-5.832 dan resisten diharapkan dapat menyentuh kisaran 5.872-5.898. Pergerakan IHSG yang hanya menguat tipis diikuti dengan kenaikan volume beli namun, juga rawan terjadinya pembalikan arah jika sentimen yang ada kurang kuat untuk mempertahankan IHSG di zona hijaunya.  

Berikut rekomendasi saham hari ini :
1. PT Bukit Asam Tbk. (PTBA)
2. PT Surya Citra Media Tbk. (SCMA) 
3. PT Astra International Tbk. (ASII) 
4. PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR)

Rupiah Menguat

Analis Senior CSA Research Institue Reza Priyambada memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS hari ini berada pada kisaran Rp14.792-Rp14.779.

Pergerakan EUR yang kembali melemah dengan masalah target defisit Italia perlu diwaspadai karena dapat dimanfaatkan dollar AS untuk kembali bergerak menguat. Namun, adanya kenaikan GBP paling tidak bisa mengurangi potensi kenaikan dollar AS tersebut. 

"Diharapkan sentimen dari dalam negeri bisa kembali positif untuk membuat rupiah bertahan di teritori hijaunya. Terutama jelang pertemuan RDG-BI yang diharapkan dapat memberikan sesuatu yang positif untuk pasar," ujar Reza dalam risetnya, Kamis (15/11).

Sekadar informasi, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berakhir menguat di perdagangan pasar spot kemarin. Meski penguatan rupiah menipis, tetapi mata uang garuda berhasil duduk di posisi kedua terbaik Asia. 

Pada Rabu (14/11), US$ 1 berada di Rp14.785 kala penutupan pasar spot. Rupiah menguat 0,14% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya. Kata Reza, penguatan rupiah kembali terjadi seiring masih adanya sentimen positif dari dalam negeri. 

Padahal, sebelumnya dikhawatirkan akan berbalik melemah seiring dengan penguatan dollar AS karena terimbas pelemahan CNY dan EUR karena sentimen internal dari masing-masing. 

Sejumlah berita positif seperti: masih bertumbuhnya kredit konsumsi hingga kuartal tiga 2018, pertemuan Presiden Jokowi dan delegasi dengan sejumlah petinggi negara dalam KTT ASEAN diharapkan dapat membawa sejumlah kerjasama yang memberikan nilai tambah bagi Indonesia. Kemudian, lanjutnya, prediksi Kadin terhadap neraca perdagangan Indonesia di bulan Oktober yang dapat kembali surplus. 

Dari sisi global, pergerakan EUR kembali melemah dengan masalah fiskal yang dihadapi Italia namun, terimbangi dengan kenaikan GBP dimana pelaku pasar berharap akan ada penyelesaian positif terkait Brexit.

Berita Lainnya
×
tekid