sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Presiden akui sempat ragukan kinerja pasar modal di awal Covid

Tercatat di awal pandemi Covid-19, pada 24 Maret 2020, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memang sempat menyentuh level terendahnya.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Senin, 10 Agst 2020 12:43 WIB
Presiden akui sempat ragukan kinerja pasar modal di awal Covid

Presiden Joko Widodo mengaku sempat meragukan kinerja pasar modal Indonesia di awal pandemi Covid-19. Presiden mengaku khawatir kemampuan industri pasar modal Indonesia bertahan dalam situasi pandemi.

"Tentunya kekhawatiran ini beralasan karena pandemi ini menimbulkan ketidakpastian yang berkepanjangan, sehingga memengaruhi aktivitas investasi," kata Jokowi dalam sambutannya pada HUT ke-43 Pasar Modal Indonesia, Senin (10/8).

Tercatat di awal pandemi Covid-19, pada 24 Maret 2020, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memang sempat menyentuh level terendahnya, yakni di level 3.937. IHSG tercatat turun 37,5% dibandingkan dengan IHSG penutupan tahun 2019 di level 6.299.

Namun, lanjut Jokowi, hingga saat ini kekhawatiran tersebut tidak terjadi. Sebab, otoritas pasar modal dengan sigap menyiapkan kebijakan dan penyesuaian baru untuk memastikan kegiatan pasar modal Indonesia tetap berjalan.

Otoritas pasar modal Indonesia bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tercatat mengeluarkan beberapa kebijakan sejak awal Maret 2020 untuk memitigasi penurunan akibat tingginya sentimen negatif yang ditimbulkan pandemi. 

Kebijakan tersebut adalah pelarangan short selling, buyback saham tanpa RUPS, perubahan batasan auto rejection menjadi asimetris, perubahan batasan trading halt, dan penyesuaian sesi perdagangan di preopening.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan, fokus utama OJK beserta SRO pasar modal pada saat ini adalah pemulihan.

"Oleh karena itu, pengaturan, kebijakan, dan sistem yang memberikan kemudahan bagi pasar modal semata-mata dibuat untuk memperkuat stabilitas pasar modal," tuturnya.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid