sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Presiden Jokowi resmikan pelepasan ekspor pertanian

Ekspor ini dilakukan serentak dari 17 pintu ekspor di bandar udara maupun di pelabuhan laut di berbagai daerah di Indonesia.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Sabtu, 14 Agst 2021 13:36 WIB
Presiden Jokowi resmikan pelepasan ekspor pertanian

Presiden Joko Widodo meresmikan pelepasan ekspor pertanian di hari ini, Sabtu (14/8). Ekspor komoditas pertanian ini dilakukan secara serentak dari 17 pintu ekspor, melalui bandar udara dan pelabuhan laut di berbagai daerah di Indonesia. 

Presiden menyampaikan, sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang mampu bertahan dari hantaman pandemi Covid-19. 

Dia mencatat, ekspor pertanian di tahun 2020 yang mencapai Rp451,8 triliun, naik 15,79% dibandingkan tahun 2019 yang angkanya Rp390,16 triliun. Pada semester I-2021, dari Januari sampai Juli 2021, ekspor mencapai Rp282,86 triliun, naik 14,05% dibandingkan periode yang sama tahun 2020 yaitu sebesar Rp202,05 triliun.

"Peningkatan ekspor komoditas pertanian ini berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani juga. Saya mendapatkan angka, jadi Nilai Tukar Petani (NTP) kita terus membaik," kata Jokowi, Sabtu (14/8). 

Dia melanjutkan, pada Juni 2020, NTP berada di angka 99,60 secara konsisten meningkat hingga Desember 2020 mencapai 103,25 dan Juni 2021 mencapai 103,59. Menurutnya, hal ini merupakan kabar yang baik dan bisa memacu semangat petani-petani Indonesia untuk tetap produktif di masa pandemi.

"Tadi juga disampaikan oleh Pak Menteri Pertanian bahwa sudah dimulai ekspor beras ke Arab Saudi, kalau memang dihitung betul beras kita ini berlebih dan mampu kita ekspor, ya, ekspor saja," tutur dia. 

Akan tetapi, dia mengingatkan untuk mengkalkulasi kembali, stok yang ada cukup untuk kebutuhan dalam negeri terlebih dahulu. Artinya, kebutuhan dalam negeri didahulukan, dan jika ada sisa, bisa diekspor.

Presiden pun meminta kepada para gubernur, bupati, dan wali kota, untuk menggali potensi ekspor di daerahnya masing-masing. Dia berharap petani segera bisa menggarap komoditas-komoditas pertanian yang potensial untuk dikembangkan. Perkuat petani dengan akses permodalan, inovasi teknologi, dan pendampingan. 

Sponsored

"Saya sudah banyak berbicara dengan dirut-dirut perbankan agar pertanian mendapatkan perhatian khusus, karena ini ada kesempatan seperti tadi disampaikan oleh Menteri Pertanian mengenai porang," ucapnya. 

Jokowi menilai, ada pasar besar yang Indonesia bisa masuki. Akan tetapi, presiden berharap ekspornya bukan merupakan barang mentah, apalagi masih dalam bentuk umbi-umbian. 

Dia juga meminta supply chains nasional dan supply chains global bisa tersambung, sehingga petani mudah untuk mengekspor, pelaku-pelaku usaha pertanian juga mudah untuk mengekspor, sehingga bisa berkembang menjadi sentra-sentra produksi pertanian yang berorientasi ekspor.

Adapun saat ini, dari 514 kabupaten dan kota di seluruh Indonesia, baru 293 kabupaten/kota yang memiliki sentra komoditas pertanian unggul ekspor, baik produk sawit, karet, kopi, dan beberapa komoditas lain yang diminati pasar global. 

"Pasar dalam negeri dan luar negeri juga harus terus kita perkuat. Di dalam negeri, kita ajak masyarakat untuk mencintai, untuk membeli, hasil-hasil pertanian kita sendiri dan untuk mengonsumsi pangan yang sehat produksi bangsa kita sendiri," tuturnya. 

Berita Lainnya
×
tekid