sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Presiden: Penyaluran pinjaman melalui fintech mencapai Rp128,7 triliun

Sampai September 2020 terdapat 89 penyelenggara fintech yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Firda Junita
Firda Junita Rabu, 11 Nov 2020 17:37 WIB
Presiden: Penyaluran pinjaman melalui fintech mencapai Rp128,7 triliun

Presiden Joko Widodo mengatakan, fintech telah memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian nasional dan memperbesar akses masyarakat kepada pembiayaan.

"Fintech telah berkembang sangat pesat. Kontribusinya pada penyaluran pinjaman nasional di 2020 mencapai Rp128,7 triliun. Angka tersebut meningkat 113% jika dibandingkan dengan tahun lalu," kata Jokowi saat membuka Indonesia Fintech Summit 2020 dan Pekan Fintech 2020 secara virtual sebagaimana yang ditayangkan dalam kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Rabu (11/11).

Sampai September 2020 terdapat 89 penyelenggara fintech yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Mereka telah berkontribusi Rp9,87 triliun pada transaksi layanan jasa keuangan Indonesia. 

“Rp15,5 triliun disalurkan penyelenggara fintech equity crowdfunding berizin. Hal ini merupakan perkembangan yang luar biasa,” ujarnya.

Selain itu, Jokowi menyampaikan Indonesia masih punya pekerjaan rumah yang besar dalam pengembangan teknologi finansial. Di mana indeks inklusi keuangan Indonesia masih tertinggal dibandingkan beberapa negara ASEAN. Di 2019 indeks inklusi keuangan Indonesia 76%. 

“Lebih rendah dibanding negara ASEAN lainnya. Misalnya Singapura 98%, Malaysia 85%, Thailand 82%. Sekali lagi, kita masih berada di 76%,” tegasnya.

Tingkat literasi keuangan digital Indonesia juga masih rendah, yaitu sekitar 35,5%. Hanya 31,26% masyarakat Indonesia yang menggunakan layanan tersebut membuktikan jumlah masyarakat yang menjadi pengguna jasa keuangan masih jauh lebih rendah dibandingkan negara lain di ASEAN.

Oleh karena itu, Joko Widodo berharap para inovator fintech tidak hanya fokus sebagai penyalur pinjaman dan pembayaran online saja. Tetapi ikut turut serta sebagai penggerak literasi keuangan digital bagi masyarakat, sebagai pendamping perencana keuangan, serta memperluas UMKM dalam akses pemasaran e-commerce.

Sponsored

“Para inovator fintech juga harus mengembangkan diri secara terus menerus untuk menjalankan fungsi agregator dan inovatif credit scoring. Memberikan layanan equity crowdfunding,” jelas Jokowi.

Selanjutnya, Jokowi juga mengingatkan bahwa perkembangan teknologi di sektor keuangan juga menimbulkan beberapa potensi risiko, seperti kejahatan siber, misinformasi dan gangguan transaksi, serta penyalahgunaan data pribadi.

Untuk itu, pelaku industri fintech perlu memperkuat tata kelola lebih baik dan akuntabel serta memitigasi berbagai risiko yang muncul. Dengan cara ini, Jokowi berharap industri fintech dapat memberikan layanan yang aman bagi masyarakat serta memberikat kontribusi besar bagi perkembangam UMKM dan perekonomian nasional.

Berita Lainnya
×
tekid