sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Produksi minyak Blok Cepu melonjak hingga 220.000

Hasil minyak ini diproyeksikan mampu bertahan sampai tahun 2020.

Laila Ramdhini
Laila Ramdhini Senin, 14 Jan 2019 08:57 WIB
Produksi minyak Blok Cepu melonjak hingga 220.000

Produksi minyak Blok Cepu melonjak hingga mencapai 220.000 barel per hari (bph). Hasil minyak ini diproyeksikan mampu bertahan sampai tahun 2020.

Dalam catatan Kementerian ESDM hingga Minggu (14/1), angka tersebut lebih tinggi dari yang ada pada proposal pengembangan (PoD) yang disetujui di awal, yakni sebesar 165.000 bph.

Peningkatan produksi Blok Cepu ini juga bukan yang pertama kali. Pada 2017, produksinya meningkat menjadi 185.000 bph dan tahun 2019 ini ditargetkan sebesar 216.000 bph.

Dirjen Migas Kementerian ESDM, Djoko Siswanto mengungkapkan peningkatan produksi ini terjadi berkat pemasangan fasilitas alat pendingin (cooler) yang dilakukan ExxonMobil selaku operator Blok Cepu.

"Blok Cepu itu kan sekarang menyalip Chevron (Blok Rokan), dia awal Plan of Development (POD) 165.000 barel per hari lalu kami upayakan ke 185.000 barel per hari, lalu naik ke 220.000 barel per hari, itu upayanya dengan memasang fasilitas cooler," jelas Dirjen Migas Kementerian ESDM, Djoko Siswanto.

Fasilitas alat pendingin, lanjut Djoko, paling tidak bisa mempertahankan produksi Blok Cepu sesuai Rencana Program dan Anggaran (WP&B) sampai tahun 2020.

Dengan begitu, apabila pada 2021 terjadi penurunan, bisa teratasi dari produksi lapangan Kedung Keris yang mulai beroperasi di akhir 2019 ini.

"Kedung Keris sekarang dalam proses pemasangan pipa, sepanjang 6 kilometer untuk masuk di fasilitas Lapangan Banyu Urip," ujarnya.

Sponsored

Untuk diketahui, ExxonMobil selaku operator pertama kali menemukan lapangan Banyu Urip dengan cadangan mencapai 450 juta barel.

Banyu Urip mulai berproduksi pada 2008, dengan kapasitas 20.000 barel sehari pada 2009, dan terus naik sampai sekarang.

Pada awal Desember 2018, cadangan Blok Cepu meningkat setelah operator melakukan pembaruan data seismik reprocessing guna meningkatkan gambaran di bawah permukaan tanah.

Cadangan Lapangan Banyu Urip mengalami penambahan dari 729 juta barel menjadi 823 juta barel.

Kemudian pada 2011, ExxonMobile menemukan cadangan baru di lapangan Kedung Keris dan akan beroperasi penuh pada kuartal III-2019 dengan proyeksi penambahan produksi sebesar 10.000 bph.

Kini, Blok Cepu didaulat sebagai andalan utama lifting minyak nasional menggeser Blok Rokan yang hanya memproduksi rata-rata 190.000 bph lantaran masuk dalam kategori tua.

"Secara alamiah, kalau minyak diambil terus menerus ya abis," kata Djoko.

Meski demikian, keduanya tetap menjadi tumpuan produksi dan lifting minyak nasional. Secara umum,  lifting minyak pada tahun 2018 mencapai 778 Million Barrel Oil Per Day (MBOPD). Sedangkan lifting gas sebesar 1.139 Million Barrel Oil Equivalent Per Day (MBOEPD).  (Ant)

Berita Lainnya
×
tekid