sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Profesor investasi ini ungkap tips berinvestasi

Kondisi pandemi Covid-19 membuat para pelaku bisnis harus kembali memutar otak untuk menyusun kembali strategi agar dapat beradaptasi.

 Siti Nurjanah
Siti Nurjanah Sabtu, 06 Nov 2021 16:30 WIB
Profesor investasi ini ungkap tips berinvestasi

Dunia bisnis, investasi, dan perdagangan bukan merupakan bidang statis yang akan selalu berjalan dengan stabil. Namun begitu, kondisi fluktuatif tidak dapat dihindari oleh para pelakunya, mereka yang bisa beradaptasi maka mereka yang bisa bertahan.

"Kondisi pandemi Covid-19 membuat para pelaku bisnis harus kembali memutar otak untuk menyusun kembali strategi agar dapat beradaptasi dengan kondisi yang baru," kata Profesor Finance & Investment IPMI International Business School Roy Sembel, saat diskusi daring Sejam Bersama Handoko Wignjowargo, Sabtu (6/11).

"Kalau bicara tentang investasi secara umum, bahwa tipsnya tetap sama sebenarnya. Tipsnya saya pakai yang namanya WISDOM, ada W-I-S-D-O-M,” ungkap dia lagi.

Roy mengungkapkan, huruf W dalam kata WISDOM, mewakilkan kata “Watak”. Watak artinya mengenali situasi saat ini, baik dalam kemampuan diri dan peluang yang ada di luar sana. 

“Kalau dalam bahasanya bisnis itu strengths, weakness, opportunities, dan threats. Itu pemetaan SWOT awal dari diri Anda dan sekitar Anda. Itu harus diketahui," ujarnya.

Setelah W, maka ada I. I adalah Impian atau Ingin. Kalau impian itu jangka panjangnya, seperti apa yang kita inginkan. Terdiri dari sasaran-sasaran jangka pendek, menengah, sebagai terjemahan dari mencapai jangka panjangnya.

Setelah sudah menentukan titik awal dan titik akhir rencana, maka langkah selanjutnya adalah mencari jalannya. Maka berikutnya huruf S mewakili kata Strategi atau Siasat. 

“Nah, strategi itu bisa dari macam-macam data keuangan. Bisa ada investasinya yang standar di deposito, kemudian ada investasinya diberbagai reksa dana, mulai dari reksa dana jangka pendek seperti reksa dana pasar uang. Reksa dana untuk jangka menengah seperti reksa dana pendapatan tetap atau yang isinya kebanyakan obligasinya. Kemudian ada reksa dana campuran, ada pasar uang, obligasi dan saham. Paling panjang sebenarnya reksa dana saham,” jelasnya.

Sponsored

Kemudian dalam penjelasnya, Roy mengungkapkan bahwa huruf D mewakili kata Didik. Dimana ini mengartikan bahwa pelaku investasi harus dibekali oleh ilmu pengetahuan yang cukup luas agar dapat menentukan strategi yang terbaik.

Pada tahap ini, para pelaku harus mulai belajar tentang instrumen yang diperlukan, keadaan pasar, strategi yang dibutuhkan, serta belajar dengan simulasi untuk menjembatani antara teori dan praktek.

"Kemudian setelah itu di praktikan. O itu harus ada Otak, Otot dan Orang. Kerja cerdas, kerja keras, dan kerja sama,” tuturnya.

"Kalau sudah dijalankan, harus ada M nya. M adalah meter, monitor, dan manajemen. Meter artinya ada ukurannya dan pencapaiannya sudah sejauh mana. Kemudian monitor, jangan cuman diukur terus di diemin, dimonitor perkembangannya dari situ kita banyak belajar dari kesalahan kita dan belajar juga dari keberhasilan kata,” imbuhnya.

Setelah tahap Meter dan Monitor, maka yang selanjutnya adalah Manajemen. Manajemen artinya feedback dari tahap meter dan monitor. Di mana pelaku harusmemperbaiki dan mengelolah ulang strategi yang dibuat.

Roy Sembel menegaskan, bahwa kunci dari seluruh tahap ini adalah strategi jangka panjang. Artinya para pelaku investasi tidak hanya melihat strategi dalam jangka pendek, tetapi harus bisa menggambarkan strategi dalam jangka panjang.

Berita Lainnya
×
tekid