sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Realisasi anggaran PEN sebesar 58,3%

Pemerintah akan terus menjaga realisasi dari angka Pemulihan Ekonomi Nasional 2021. 

 Kania Nurhaliza
Kania Nurhaliza Rabu, 27 Okt 2021 08:04 WIB
Realisasi anggaran PEN sebesar 58,3%

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, mengupdate rincian anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021, yang sampai dengan 22 Oktober, mencapai 58,3% atau setara dengan Rp433,91 triliun dari Rp744,77 triliun. 

“Ini terbagi dalam lima klaster, di antaranya, untuk kesehatan Rp214,96 triliun sudah terealisasi 54,3% (Rp116,82 triliun), dan saat ini kami sudah menggunakan untuk penggunaan rumah sakit darurat Asrama Haji dan Pademangan, juga untuk paket obat biaya PPKM, biaya perawatan untuk 580.290 pasien, insentif untuk tenaga kesehatan baik pusat maupun daerah, dan juga pengadaan vaksin yang sudah dibayar kira-kira 121,41 juta dosis vaksin yang sekarang terus disuntikkan,” jelas Wamenkeu

Kemudian, untuk perlindungan sosial ada Rp186,64 triliun dan sudah terealisasi 67%. Dana ini untuk PKH, kartu sembako, batuan subsidi tunai (BLT), kartu prakerja sudah diakses oleh 5,91 juta orang, kuota internet. Kemudian subsidi listrik untuk 32,6 juta penerima, bantuan subsidi upah (BSU) yang saat ini untuk 6,65 juta pekerja.

Selanjutnya, untuk program pemerintah total Rp117,54 triliun, realisasi sudah mencapai 57,7%. Utamanya adalah untuk padat karya yang dijalankan oleh kementerian dan lembaga,

“Ketika kita terkena varian delta, kegiatan padat karya ini ditunda sementara untuk menjaga protokol kesehatan dan mengurangi penularan. Namun, setelah varian delta turun kini mulai dijalankan lagi, sehingga menjadi dorongan bagi pemulihan ekonomi kita, terutama di kuartal empat ini. Kami berharap ini dijalankan, dan kementerian lembaga mendorong penciptaan output padat karya ini,” tutur Suahasil Nazara

Wamenkeu juga memaparkan, untuk klaster keempat yaitu UMKM dan korporasi. Untuk mendukung UMKM dan koperasi ini, ada berbagai macam subsidi, dengan pagu total Rp162,4 triliun dan terserap 38,9%. 

"Sekarang sudah mulai pemulihan, kami berharap kegiatan penciptaan kredit baru akan lebih cepat. Selama kita mengalami varian delta kemarin, kami memberikan Bantuan Pelaku Usaha Mikro (BPUM) kepada 12,71 juta usaha, dan juga subsidi bunga KUR untuk 6,02 juta debitur, dan Non-KUR untuk 7,2 juta debitur,” lanjutnya

Sedangkan untuk klaster insentif usaha, total pagunya adalah Rp62,83 triliun dan sudah terealisasi 96,7%. Kegunaannya berupaya sejumlah insentif pajak, PPh pasal 21, PPh final untuk UMKM, kemudian juga pembebasan PPh impor, dan pengurangan angsuran PPh 25 untuk 57.529 wajib pajak. 

Sponsored

Dengan demikian, Suahasil Nazara menegaskan bahwa pemerintah akan terus menjaga realisasi dari angka Pemulihan Ekonomi Nasional 2021 dan secara efisien akan terus dijalankan. Namun, akan dipakai untuk mendorong pemulihan ekonomi sebesar Rp744,77 triliun. 

"Mungkin pada saatnya akan ada pergeseran di dalam berbagai klaster ini, namun akan kami manfaatkan untuk menangani kemiskinan ekstrem,” tutup Wamenkeu

Berita Lainnya
×
tekid