Rencana new normal jadi angin segar bagi IHSG
Sebanyak 9,7 miliar lembar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi Rp11,9 triliun, Selasa (2/6).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 1,98% ke level 4.847 pada Selasa (2/6). Investor asing tercatat melakukan aksi beli bersih di seluruh pasar sebesar Rp871 miliar.
Tercatat sebanyak 9,7 miliar lembar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi Rp11,9 triliun. Sektor keuangan yang naik 3,43% dan sektor infrastruktur naik 2,25% menjadi pendorong penguatan IHSG pada hari ini.
Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Nico Demus mengatakan menguatnya indeks Asia turut menopang laju IHSG. Pelaku pasar juga merespons rencana new normal yang akan diterapkan pada bulan Juni ini.
Selain itu, Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia di bulan Mei yang berada di angka 28,6 juga menjadi perhatian investor. Posisi ini naik tipis dari bulan April di angka 27,5. Angka tersebut masih tetap di bawah level 50 yang menunjukkan masih mengalami kontraksi akibat pandemi Covid-19.
"Kondisi ini menyebabkan penutupan sektor bisnis nonesensial secara besar-besaran, kemandekan di sektor transportasi, dan berkurangnya permintaan barang manufaktur," tutur Nico.
Di sisi lain, lanjut Nico, kebijakan pemerintah memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) demi mencegah penyebaran virus tersebut, turut menghambat rantai pasokan dan proses pengiriman barang.
Dengan rencana new normal, kata Nico, akan membuka kembali perekonomian secara bertahap sehingga memungkinkan Purchasing Managers Index lebih baik di bulan-bulan berikutnya.
Sentimen berikutnya datang dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyampaikan inflasi mengalami kenaikan tipis. BPS mencatat inflasi pada bulan Mei 2020 sebesar 0,07% dan tingkat inflasi tahun kalender Januari-Mei tercatat 0,9%. Inflasi secara year on year (yoy) tercatat 2,19%.