sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Rupiah diprediksi melemah usai AS rilis data ketenagakerjaan

Prediksi rupiah akan bergerak di kisaran Rp 15.225-15.209. 

Eka Setiyaningsih
Eka Setiyaningsih Selasa, 09 Okt 2018 09:17 WIB
Rupiah diprediksi melemah usai AS rilis data ketenagakerjaan

Pengamat Pasar Modal Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI), Reza Priyambada, memprediksi rupiah akan bergerak di kisaran Rp 15.225-15.209. 

“Tampaknya harapan akan berkurangnya pelemahan Rupiah belum terjadi, sehingga dapat membuka peluang pelemahan kembali,” ujarnya dalam riset hariannya, Selasa (9/10).

Menurutnya, berbagai sentimen global mendukung penguatan dollar AS, terutama setelah dirilisnya data-data ketenagakerjaan AS yang diikuti dengan kondisi ekonomi Italia yang berimbas pada pelemahan EUR. 

"Tetap mencermati dan mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat Rupiah kembali melemah," katanya.

Sekadar mengingatkan, nilai tukar rupiah berada di posisi Rp 15.218 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan kemarin (8/10). Posisi ini melemah 34 poin atau 0,23% dari akhir pekan lalu, Jumat (5/10). Di pasar spot, rupiah melemah bersama mayoritas mata uang kawasan Asia. 

"Belum adanya sentimen positif membuat laju rupiah masih dalam pelemahannya," ujar Reza.

Bahkan, lanjutnya, adanya pertemuan IMF-World Bank dan sejumlah delegasi Bank Sentral dari berbagai negara yang sekiranya dinilai dapat meningkatkan peluang investasi di Indonesia juga belum dapat mengangkat rupiah.

Semenatara, sentimen dari global, terutama dari rilis data-data AS yang terkait dengan suku bunga The Fed hingga kondisi di Eropa dimana Italia menjadi perhatian pasar dalam upayanya mengatasi defisit anggarannya serta Tiongkok yang telah menaikan cadangan rasionya lebih mendapat perhatian pasar.

Sponsored

Menurut Reza, semua kondisi sentimen tersebut membuat laju dollar AS kembali meningkat dibandingkan sejumlah mata uang lainnya sehingga membuat rupiah kembali melanjutkan pelemahannya. 

Tidak hanya itu, adanya keputusan Arab Saudi yang menjanjikan menambah pasokan minyak membuat harga minyak turun dan berimbas pada terapresiasinya dollar AS.

Berita Lainnya
×
tekid