sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Rupiah diramal melemah, IHSG jauhi zona merah

"Bank Indonesia yang lebih optimis dan percaya diri menjadi penyejuk bagi para pelaku pasar dan investor."

Eka Setiyaningsih
Eka Setiyaningsih Rabu, 28 Nov 2018 08:50 WIB
Rupiah diramal melemah, IHSG jauhi zona merah

Menutup perdagangan Selasa (27/11) kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) kompak melemah. Namun hari ini, IHSG diprediksi berbalik arah, meski diperkirakan tak sejalan dengan rupiah.

"Indeks IHSG hari ini masih memiliki potensi menguat support dan resistance di level 5.993-6.034," kata Direktur Riset dan Investasi Kiwoom Sekuritas Indonesia, Maximilianus Nico Demus dalam risetnya, Rabu (28/11).

Dia menjelaskan, investor patut mencermati sejumlah sentimen pada perdagangan hari ini. Pertama, terkait pernyataan Presiden AS Donald Trump, yang membuka kemungkinan AS akan menaikkan tarif terhadap barang China menjadi 25%, dari sebelumnya 10%. Selain itu, ada kemungkinan akan ada tarif tambahan senilai US$257 miliar. 

Kedua, terkait majalah Jerman Wirtschaftswoche yang mengabarkan, laporan investigasi Departemen Perdagangan AS berada di meja Trump. Presiden diperkirakan akan membuat keputusan tentang pajak baru pada mobil impor, setelah pertemuan G20 di Buenos Aires. 

Ketiga, terkait Wakil Ketua Federal Reserve Clarida yang akan memberikan pidato di New York, yang diikuti dengan Powell hari berikutnya. 

"Kami berharap pidato ini akan memberikan arah yang lebih jelas, terkait dengan arah dari kenaikan tingkat suku bunga The Fed," ujar Nico. 

Bank Indonesia dalam penyampaiannya kemarin, berjanji akan terus mempertahankan kebijakan moneternya. Preemptive dan ahead of the curve akan menjadi andalan di tahun 2019, mewaspadai resiko eksternal, termasuk kenaikan suku bunga The Fed yang mungkin akan dilakukan lebih lanjut serta pertumbuhan global yang lebih lemah. 

"Bank Indonesia yang lebih optimis dan percaya diri menjadi penyejuk bagi para pelaku pasar dan investor," ucapnya.

Sponsored

Terpisah, Vice President Research Department PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya, menyampaikan IHSG masih akan berjuang menguat di tengah gejolak harga komoditas dan penguatan nilai tukar rupiah.

“Stabilnya perekonomian dan capital inflow yang terus berlangsung juga turut mendongkrak performa IHSG, hingga beberapa waktu mendatang. Hari ini IHSG berpotensi menguat,” ungkap William.

Dia memprediksi IHSG akan bergerak pada rentang 5.868-6.123, dengan beberapa rekomendasi saham yaitu CTRA, SMRA, PWON, ASRI, ADHI, WTON, BJTM, BBNI, dan TLKM.

Sementara itu, analis senior CSA Research Institute Reza Priyambada, memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS bakal mengalami pelemahan. Dia menyebut, rupiah akan berada pada kisaran Rp14515-Rp14500.

Adanya pelemahan rupiah, membuat harapan akan berlanjutnya kenaikan menjadi terhalangi. Apalagi pergerakan dollar AS kembali menunjukan peningkatannya, sehingga cukup menekan pergerakan rupiah. 

"Meski pergerakan rupiah kali ini masih berada di bawah Rp15.000 namun, bukan berarti telah aman dan dapat dimungkinkan kembali melemah. Diharapkan sentimen negatif dapat lebih berkurang, sehingga laju rupiah tetap bertahan positif," ucap Reza.

Pada penutupan perdagangan kemarin, Rabu (27/11), IHSG ditutup minus 0,15%. Nasib IHSG serupa dengan bursa saham Asia yang mayoritas melemah. Hang Seng turun 0,17%, Shanghai Composite terkoreksi 0,04%, dan Straits Times berkurang 0,1%.

Sementara investor asing mencatatkan pembelian bersih di semua perdagangan saham sebesar Rp155,76 miliar, sedangkan di pasar reguler, net buy sebesar Rp346,30  miliar. 

Sektor industri yang mengalami kenaikan terbesar pada sektor keuangan (+1.05%), aneka industri (+1.00%), dan sektor yang mengalami penurunan terbesar dipimpin oleh sektor industri dasar (-2.04%), dan pertambangan (-1.59%).

Sementara rupiah terdepresiasi 0,28% di hadapan dolar AS. Seperti di pasar saham, sebagian mata uang utama Asia pun melemah. 

Mengutip Bloomberg, kurs rupiah di pasar spot melemah 40 poin atau 0,28% menjadi Rp14.515 per dollar AS. Kemarin, rupiah masih diperdagangkan di Rp 14.475 per dollar AS.

Berita Lainnya
×
tekid