sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Rupiah diramal mulai menguat di Rp 14.812-Rp 14.772

Nilai tukar rupiah pekan ini diramal mulai menunjukkan adanya pembalikan arah menguat.

Eka Setiyaningsih
Eka Setiyaningsih Senin, 17 Sep 2018 07:56 WIB
Rupiah diramal mulai menguat di Rp 14.812-Rp 14.772

Nilai tukar rupiah pekan ini diramal mulai menunjukkan adanya pembalikan arah menguat yang dibarengi dengan sejumlah sentimen positif dari dalam negeri.

Namun demikian, adanya rilis kenaikan penjualan ritel AS berpeluang menguatkan dollar AS yang dapat menahan potensi kenaikan lanjutan rupiah di pekan depan.

"Tetap cermati dan waspadai berbagai sentimen yang dapat kembali menahan kenaikan rupiah," ujar Pengamat Pasar Modal Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) Reza Priyambada kepada Alinea.id, Senin (17/9).

Sementara itu, dia memprediksi laju rupiah akan berada pada rentang support Rp 14.812 per dollar AS dan resisten Rp 14.772 per dollar AS.

Pergerakan dollar AS yang terlihat berkurang sepanjang perdagangan di pekan kemarin dan diikuti adanya sejumlah sentimen positif dari dalam negeri, berimbas pada kembali terapresiasinya laju rupiah. Nilai tukar rupiah terapresiasi 0,14% dari sebelumnya turun 0,65%.

Di pekan kemarin, laju rupiah sempat melemah ke level Rp 14.888 per dollar AS. Sementara, level tertinggi yang dicapai di angka Rp 14.780 per dollar AS atau di bawah sebelumnya di angka Rp 14.725 per dollar AS.

"Laju rupiah di pekan kemarin sempat bergerak di bawah target support Rp 14.825 per dollar AS dan di atas resisten Rp 14.805 per dollar AS," terangnya.

Meski memiliki tren menguat, namun masih maraknya sentimen negatif membuat pergerakan mata uang Garuda masih terjerembab ke zona merah, di awal pekan. Sentimen dari ancaman terbaru yang disampaikan Presiden Trump terkait tarif impor memukul daya tarik aset berisiko.

Sponsored

"Meski terdapat berita positif, di mana Bank Dunia menilai pemerintah Indonesia telah memberikan respons yang baik dalam menghadapi pelemahan rupiah yang terjadi belakangan ini dan kenaikan indeks penjualan eceran pada Juli 2018, namun tidak cukup kuat mengangkat rupiah," jelasnya.

Laju rupiah diprediksi bakal kembali terangkat setelah sempat melemah beberapa poin. Adanya penilaian upaya pemerintah kembali menarik aliran modal asing di tengah volatilitas yang terjadi pada sejumlah negara emerging market, memberikan dorongan pada rupiah.

Berkurangnya kenaikan dollar AS juga memberikan imbas positif pada pergerakan rupiah. Rupiah ditopang sentimen positif dari pernyataan IMF yang mendukung langkah pemerintah Indonesia dan Bank Indonesia dalam merespons aksi jual yang melanda emerging market.

"Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah untuk mengurangi risiko keluarnya arus modal asing, memperketat impor, dan mengendalikan defisit neraca berjalan sebesar 3% dari produk domestik bruto (PDB)," pungkasnya.

Berita Lainnya
×
tekid