Rupiah masih berpeluang menguat hari ini

Analis senior CSA Research Institute, Reza Priyambada, memprediksi rupiah akan bergerak di kisaran 15.210-15.188.

Pergerakan rupiah yang mulai menguat, bisa menjadi peluang untuk kembali melanjutkan kenaikan seiring masih adanya sejumlah sentimen positif.

Diharapkan tekanan global dapat lebih berkurang, sehingga berimbas pada berbalik turunnya dollar, dan membuat rupiah berkesempatan untuk kembali menguat.

"Tetap mencermati dan mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat rupiah kembali melemah," ujar Reza dalam risetnya yang diterima Alinea.id, Rabu (17/10).

Sekadar informasi, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat mengalami penguatan pada penutupan Selasa (16/10) kemarin. Dalam situs resmi Bank Indonesia, Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau JISDOR mencatat nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di angka Rp 15.206.

Angka tersebut menunjukkan penguatan 40 poin dari nilai sebelumnya, yaitu Rp 15.246 pada 15 Oktober 2018. Pada hari itu, nilai jual US$1 terhadap rupiah, yaitu Rp 15.322 dan kurs beli Rp 15.170.

Diketahui nilai tukar Rp15.000 untuk per dollar AS pertama kali terjadi pada 3 Oktober 2018. Hingga saat ini, kurs rupiah masih menyentuh Rp 15.000 per dollar AS.    

Laju rupiah terlihat mengalami kenaikan tipis, meski pergerakan dollar AS cenderung masih meningkat di pasar valas Asia, seiring pelemahan yen Jepang.

Masih adanya kekhawatiran akan potensi meningkatnya ketegangan antara AS dan Arab Saudi, membuat risk appetite investor meningkat dan cenderung memegang dollar AS.

Selain itu, beberapa rilis data ekonomi AS masih menjadi perhatian pelaku pasar, dimana berimbas pada kenaikan imbal hasil obligasi AS, dan berimbas pada kenaikan dollar AS.

"Adanya sentimen dari disetujuinya asumsi rupiah di 2019 sebesar Rp15.000 dan penilaian pagelaran Asian Games dapat menyumbang 0,05% terhadap GDP, turut memberikan sentimen positif pada rupiah," ucapnya.