Saham perdana Meta Epsi meroket 66,7%

PT Meta Epsi Tbk. resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (10/4). Perusahaan dengan kode saham MTPS tersebut merupakan perusahaan ke-8 yang melantai pada 2019 dan ke-627 yang melantai sepanjang BEI berdiri.

Perusahaan yang bergerak di bidang Engineering, Procurement, Construction (EPC) ini melepas sebanyak 626 juta lembar saham atau setara dengan 30% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Initial Public Offering (IPO).

Harga yang ditetapkan yaitu Rp320 per saham. Dengan demikian, perusahaan dengan kode emiten MTPS ini, meraih dana segar mencapai Rp200 miliar.

Pada pencatatan perdana, saham MTPS langsung meroket 66,7% atau 160 poin ke level Rp480. Saham perseroan ditransaksikan sebanyak 16 kali dengan volume sebanyak 512 lot dan menghasilkan nilai transaksi Rp24,58 juta.

"Seluruh dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum ini setelah dikurangi biaya-biaya emisi efek akan digunakan untuk modal kerja, yaitu proyek baru Perseroan yang sedang berjalan," ujar Presiden Direktur MTPS Kahar Anwar  Rabu (10/4).

Secara bersamaan, perseroan juga menerbitkan waran seri I sebanyak 500.000.000 unit dengan harga pelaksanaan Rp400 per unit.  Setiap pemegang 10 saham akan memperoleh delapan waran seri I.

Adapun dari penawaran waran seri I tersebut, MTPS nantinya akan memperoleh tambahan modal sebesar Rp200 miliar.

Sementara itu, dalam aksi korporasi ini, MTPS menunjuk PT NH Korindo Sekuritas Indonesia sebagai perusahaan penjamin emisi efek.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna Setia mengatakan, melalui IPO ini Meta Epsi akan menjadi perusahaan yang semakin maju dan tumbuh. Nyoman berharap perseroan menjaga hubungan baik dengan semua pihak terkait.

"Harapan kami, silahkan bekerja keras lagi dan memenuhi ekspektasi dari publik. Sehingga janji yang ada dalam propektus dapat dipenuhi," ujar Nyoman.

Sebagai informasi, per September 2018 MTPS mencatat aset senilai Rp207,2 miliar. Sedangkan pendapatan yang dibukukan perseroan mencapai Rp36,1 miliar dan laba Rp5,7 miliar per September 2018.