sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Sektor agrikultur dorong penguatan IHSG ke level 5.822

Investor asing tercatat melakukan aksi beli bersih di seluruh pasar dengan nilai Rp230 miliar.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Kamis, 03 Des 2020 16:09 WIB
Sektor agrikultur dorong penguatan IHSG ke level 5.822

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 0,15% ke level 5.822 pada perdagangan Kamis (3/10). Penguatan IHSG didorong oleh sektor agrikultur yang naik 3,82% dan sektor pertambangan yang naik 1,3%.

Tercatat sebanyak 33,5 miliar saham diperdagangkan, dengan nilai transaksi Rp19,6 triliun. Investor asing tercatat melakukan aksi beli bersih di seluruh pasar dengan nilai Rp230 miliar.

Saham-saham seperti BBRI, BBCA, MDKA, INCO, dan UNTR menjadi lima saham yang paling banyak dibeli investor asing hari ini. Sedangkan saham-saham seperti UNVR, BMRI, TLKM, ICBP, dan EXCL menjadi lima saham yang banyak dijual oleh asing.

Riset penutupan Phillip Sekuritas Indonesia mengatakan, penguatan tipis IHSG sejalan dengan mayoritas indeks di kawasan Asia yang ditutup pada zona positif. Menurut Phillip Sekuritas, pasar saham global telah melihat keuntungan yang kuat atas gagasan bahwa vaksin untuk memerangi virus Covid-19 segera hadir, mengembalikan ekonomi dunia ke titik normal.

Selain itu, stimulus jumbo yang diperbincangkan Menteri Treasuri AS, Steven Mnuchin dan Ketua DPR AS Nancy Pelosi, juga membawa kabar positif tersendiri bagi bursa saham negara-negara emerging market, terutama Indonesia.

Sementara Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Nico Demus mengatakan, IHSG bergerak bervariatif hari ini, yang ditutup menguat tipis.

"Sentimen datang dari lembaga Organization for Economic Cooperation and Development (OECD), yang mengoreksi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2021 menjadi 4% .Pada prediksi sebelumnya, lembaga tersebut memprediksi kalau pertumbuhan domestik bisa 5,3%," ujarnya.

OECD melihat, konsumsi rumah tangga yang masih tertekan dikhawatirkan akibat implementasi program jaring pengaman sosial yang masih lambat, untuk memupuk kepercayaan konsumen.

Sponsored
Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid