sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Sektor industri dominasi ekspor Jatim September 2020

Emas menjadi komoditas terbesar ekspor dengan kontribusi US$1,163 miliar (8,16%) sepanjang Januari-September.

Fatah Hidayat Sidiq
Fatah Hidayat Sidiq Selasa, 20 Okt 2020 17:30 WIB
Sektor industri dominasi ekspor Jatim September 2020

Ekspor Jawa Timur (Jatim) pada September 2020 masih didominasi sektor industri senilai US$1,353 miliar. Kontribusinya mencapai 84,76% dari total penjualan ke luar negeri.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Dadang Hardiwan, menyatakan, ekspor sektor pertanian berada diurutan kedua senilai US$170,71 juta (10,69%). Selanjutnya minyak bumi dan gas (migas) sebesar US$68,89 juta (4,32%).

"Sementara ekspor pertambangan dan lainnya menjadi sektor terkecil dengan nilai US$3,78 juta dengan kontribusi sebesar 0,24%," katanya dalam keterangan tertulisnya, Selasa (20/10).

Berdasarkan komoditas, ekspor didominasi tembaga dimurnikan berupa katoda dan bagian katoda dengan nilai US$143,04 juta. Sebagian besar barang ini, sebesar US$62,17 juta, diekspor ke China.

Berikutnya sisa dan skrap dari logam mulia lainnya dengan nilai ekspor US$86,98 juta. Seluruhnya dijual ke Jepang.

Minyak petroleum mentah berada di urutan ketiga sebesar US$66,40 juta. "Komoditas ini dominan diekspor ke India, yaitu dengan nilai sebesar US$32,05 juta," jelasnya.

Tembaga dimurnikan berupa katoda dan bagian katoda menjadi komoditas utama yang mengalami peningkatan tertinggi dibandingkan bulan sebelumnya. Naik US$23,35 juta dari US$119,69 juta pada Agustus 2020.

Sedangkan penurunan nilai ekspor terbesar terjadi pada  komoditas shortening dengan nilai US$18,14 juta. Bulan sebelumnya membukukan US$24,90 juta.

Sponsored

Secara kumulatif selama Januari-September 2020, emas dalam bentuh bongkah, ingo, atau batang buangan menjadi komoditas terbesar ekspor dengan kontribusi 8,16% atau sebesar US$1,163 miliar. Lalu katoda dan bagian dari katoda 7,02% atau US$999,74 juta.

"Peringkat ketiga adalah komoditas sisa dan skrap dari logam mulia lainnya dengan peranan sebesar 5,32% atau dengan nilai US$757,91 juta," tandas Dadang.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid