sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Ekspor industri pengolahan hingga September 2020 sebesar US$94,36 miliar

Berdasarkan data BPS, secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia pada Januari-September 2020 berada di angka US$117,19 miliar.

Hermansah
Hermansah Sabtu, 24 Okt 2020 07:50 WIB
Ekspor industri pengolahan hingga September 2020 sebesar US$94,36 miliar

Ekspor nonmigas dari industri pengolahan sepanjang Januari-September 2020 tercatat sebesar US$94,36 miliar. Capaian tersebut menunjukkan bahwa sektor manufaktur masih memberikan sumbangsih paling besar terhadap total nilai ekspor nasional pada periode yang sama.

“Artinya, sektor industri kita tetap agresif mendobrak pasar internasional di tengah masa yang sulit karena dampak pandemi Covid-19,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Perindustrian R Janu Suryanto, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (23/10).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia pada Januari-September 2020 berada di angka US$117,19 miliar. Sementara kontribusi nilai pengapalan dari sektor industri pengolahan menembus 80,5%.

“Neraca perdagangan industri pengolahan pada periode Januari-September 2020 adalah surplus sebesar US$8,87 miliar,” ungkap Janu. Adapun industri makanan nilai ekspornya mencapai US$21,31 miliar atau naik 10,5% dibanding periode yang sama pada 2019.

Selanjutnya, diikuti industri logam dasar yang mencatatkan nilai ekspornya sebesar US$16,96 miliar atau naik 30,7% dari capaian di periode yang sama tahun lalu.

“Kemudian, nilai ekspor industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia melebihi US$9 miliar,” sebut Janu.

Sementara itu, angka pengapalan industri tekstil dan pakaian jadi menembus US$8 miliar, serta industri kertas dan barang dari kertas mencatatkan nilai ekspor hingga US$5,16 miliar.

“Pada Januari-September 2020 ini, ada sejumlah sektor industri yang kinerja ekspornya naik signifikan dari tahun lalu,” tutur Janu.

Sponsored

Sektor yang mengalami pertumbuhan ekspornya positif di atas 10%, antara lain adalah industri pencetakan dan reproduksi media rekaman dengan nilai ekspor sebesar US$29,78 juta (naik 27,8%). Kemudian, industri furnitur yang nilai ekspornya US$1,59 miliar (naik 15,2%), serta industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional dengan nilai ekspor mencapai US$484,79 juta (naik 10,1%).

Berita Lainnya
×
tekid