Sentimen dalam negeri variatif, pergerakan Rupiah diprediksi masih sempit
Kurs Rupiah diprediksi akan bergerak pada kisaran Rp15.192-Rp15.179.
Analis Senior CSA Research Institue Reza Priyambada memprediksi kurs Rupiah akan bergerak pada kisaran Rp15.192-Rp15.179.
“Pergerakan rupiah yang menguat belum merubah tren yang terjadi, di mana cenderung bergerak sideways,” kata Reza dalam risetnya, Jumat (26/10).
Sentimen dari dalam negeri yang masih variatif membuat pergerakan rupiah masih dalam kisaran yang sempit. Meski demikian, diharapkan penguatan dapat kembali terjadi. Namun, harus tetap mencermati dan mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat Rupiah kembali melemah.
Saat penutupan pasar spot pada Kamis (25/10), US$ 1 dihargai Rp 15.185. Itu artinya rupiah menguat 0,07% dibandingkan posisi penutupan sebelumnya.
Selain itu, meski pergerakan EUR melemah seiring sentimen internal di Zona Eropa yang salah satunya pertemuan ECB, namun tidak menghalangi laju rupiah untuk kembali menguat.
Terlebih, telah dirilisnya Rapat Dewan Komisioner (RDK) Otoritas Jasa Keuangan menyebutkan bahwa stabilitas sektor jasa keuangan masih dalam kondisi terjaga di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.
Tak hanya itu, langkah pemerintah melalui dua kementerian strategis yakni Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan saat ini akan terus berupaya menekan defisit transaksi berjalan. Caranya, dengan mendorong ekspor dan mengembangkan industri 4.0.
“Hal ini cukup membantu penguatan rupiah,” kata Reza.