Pekan pertama Juni, IHSG naik 3,7%, kapitalisasi pasar naik 3,68%

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat masih dalam kategori positif pada pekan pertama Juni 2021. Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebutkan, pekan ini IHSG mengalami peningkatan 3,7% ke level 6.065, naik dari penutupan pekan lalu di level 5.848.

Senada dengan IHSG, kapitalisasi pasar bursa selama periode 31 Mei 2021 hingga 4 Juni 2021, turut mengalami peningkatan sebesar 3,68% menjadi Rp7.177 triliun, dari Rp6.922 triliun pada pekan sebelumnya. Peningkatan selanjutnya terjadi pada data rata-rata frekuensi harian bursa yang naik 2,82% menjadi 1,137 juta kali transaksi dari 1,106 juta kali transaksi pada penutupan pekan yang lalu. 

Sementara itu, data rata-rata volume transaksi harian bursa mengalami penurunan sebesar 5,43% menjadi 19,573 miliar saham, dari 20,697 miliar saham pada pekan yang lalu. Data rata-rata nilai transaksi harian bursa juga turun 8,22% sebesar Rp12,960 triliun, dari Rp14,121 triliun pada pekan sebelumnya. 

Investor asing pada penutupan Jumat (4/6), mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp265,38 miliar. Sementara sepanjang tahun 2021, investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp13,775 triliun.

Adapun pada awal pekan ini, Senin (31/5), PT BFI Finance Indonesia Tbk. (BFIN) menerbitkan Obligasi Berkelanjutan V BFI Finance Indonesia Tahap I Tahun 2021, yang resmi dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp600 miliar. PT Fitch Rating Indonesia (Fitch) memberikan peringkat A+(idn) (Single A Plus) untuk obligasi ini dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) menjadi Wali Amanat dalam emisi ini.

Hingga pekan pertama Juni, total emisi obligasi dan sukuk yang telah tercatat sepanjang 2021 sebanyak 32 emisi, dari 26 emiten senilai Rp35,93 triliun. Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI sampai saat ini berjumlah 476 emisi, dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp432,98 triliun dan US$47,5 juta, yang diterbitkan oleh 129 Emiten. 

Kemudian, Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 146 seri dengan nilai nominal Rp4.174,79 triliun dan US$400 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 11 emisi senilai Rp6,75 triliun.