sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Seperti apa dampak kenaikan BI-7DRRR terhadap ekonomi?

Perlu ada prioritas antara stabilitas dan pertumbuhan ekonomi.

Cantika Adinda Putri Noveria
Cantika Adinda Putri Noveria Sabtu, 29 Sep 2018 00:24 WIB
Seperti apa dampak kenaikan BI-7DRRR terhadap ekonomi?

Bank Indonesia menaikkan BI-7DRRR menjadi 5,75% pada Kamis (28/9). Lantas, seperti apakah dampak kenaikkan BI rate tersebut terhadap perbankan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia secara menyeluruh?

Menteri Koordinator Bidang Perkonomian Darmin Nasution menilai, langkah yang dilakukan BI dalam menyesuaikan suku bunga acuannya seperti The Fed, merupakan langkah yang tepat. Hanya saja, perlu ada prioritas antara stabilitas dan pertumbuhan ekonomi.

"Kalau tidak, kita akan tertekan lagi. Kalau stability nya terancam. Itu dulu yang diurusin," ujar Darmin di kantornya, Jumat (28/9). 

Kendati demikian kata Darmin, kenaikan suku bunga BI ini akan menaikkan lending rate.

Dampak dari melambatnya pertumbuhan ekonomi, murni merupakan keputusan market. Juga ada pengaruh dari investasi atas dorongan pemerintah. "Pemerintah bisa mendorong dari segi yang lain," jelasnya. 

Untuk itu, pemerintah akan memperluas jangkauan fasilitas tax holiday. Merumuskan kebijakan itu, diperkirakan membutuhkan waktu sekitar satu hingga dua minggu. 

Saat ini tax holiday dapat diterima oleh 17 industri pionir dengan minimal investasi sebesar Rp500 miliar. 

Senada dengan itu, Gubernur Bank Indonesia juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi masih di bawah output potensial. Artinya, pertumbuhan ekonomi berada di bawah target pertumbuhan 5,2%. 

Sponsored

"Output potensial tergantung metodenya, kalau meodenya di filtering, output potensial itu seharusnya adalah 5,6%. Tapi kalau berdasarkan production function bisa sampai 6%," ujar Perry di kantornya, Jumat (28/9). 

Sementara dari sisi perbankan, Ekonom BCA David Sumual menguraikan, karena likuiditas cenderung lebih ketat, kemungkinan perbankan akan menaikkan suku bunganya, entah itu suku bunga simpanan atau suku bunga pinjaman. 

Tinggi-rendahnya kenaikan suku bunga tersebut, tergantung dari masing-masing perbankan, apakah bank berkapasitas besar, sedang, atau kecil. Tetapi dalam perkiraannya, perbankan nasional akan menaikkan terlebih dahulu suku bunga simpanannya. 

"Trennya memang suku bunga pinjaman dulu. Suku bunga pinjaman itu tergantung segmen nasabah, komersil, korporasi, dan tergantung jenis kreditnya," jelas David Sumual kepada Alinea.id

Kendati demikian, David mengimbau agar perbankan tidak terlalu cepat menaikkan suku bunganya, karena khwatir berdampak kepada nasabah dengan memperhatikan kemampuan nasabah dalam membayar cicilan. 

"Jangan terlalu cepat, pasti pengaruh ke buyer. Kalau bisa kenaikannya bertahap saja," imbau David.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid