sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Setelah 3 bulan deflasi, akhirnya Oktober catat inflasi 0,07%

Tingkat inflasi berdasarkan tahun kalender dari Januari hingga Oktober tercatat sebesar 0,95%.

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Senin, 02 Nov 2020 13:56 WIB
Setelah 3 bulan deflasi, akhirnya Oktober catat inflasi 0,07%

Inflasi Oktober 2020 tumbuh sebesar 0,07% secara bulanan (month to month/mtm). Angka itu jauh lebih tinggi dibandingkan September yang justru mengalami deflasi sebesar 0,05% dan Agustus 2020 dengan deflasi sebesar 0,05%, serta Juli deflasi sebesar 0,10%.

"Sesudah tiga bulan berturut-turut kita mengalami deflasi. Pada Oktober ini, kita mengalami inflasi. Meskipun tipis, yakni sebesar 0,07%," kata Kepala BPS Kecuk Suhariyanto dalam konferensi pers, Senin (2/11) .

Tingkat inflasi berdasarkan tahun kalender dari Januari hingga Oktober tercatat sebesar 0,95%. Sedangkan jika dilihat secara tahunan (year on year/yoy), tingkat inflasi berada pada angka 1,44%. 

"Sedikit meningkat dibanding posisi September yang sebesar 1,42% (yoy). Dengan catatan, kalau dibandingkan posisi Oktober 2019, inflasi Oktober 2020 ini tergolong sangat rendah," ujarnya.

Kecuk pun menuturkan, dari 90 kota indeks harga konsumen (IHK) yang dipantau BPS, sebanyak 66 kota di antaranya mengalami inflasi dan sebanyak 24 kota lainnya mengalami deflasi. Kenaikan harga tertinggi terjadi di Kota Sibolga Sumatera Utara, dengan tingkat inflasi sebesar 1,04%. 

Sedangkan inflasi terendah terjadi di beberapa kota seperti, Jakarta, Cirebon, Bekasi dan Jember, dengan tingkat inflasi di masing-masing kota adalah sebesar 0,01%. 

"Sebaliknya, deflasi tertinggi terjadi di Manokwari sebesar 1,81% dan terendah di Surabaya sebesar -0,02%," tambahnya.

Sedangkan, jika dilihat berdasarkan kelompok pengeluaran, enam kelompok pengeluaran mengalami inflasi dan lima lainnya mengalami deflasi. Dengan tingkat inflasi tertinggi disumbang oleh kelompok makanan, minuman dan tembakau, yakni sebesar 0,29%. 

Sponsored

Selanjutnya, penyumbang inflasi tertinggi disusul oleh kelompok penyedia makanan, minuman dan restoran, dengan tingkat inflasi sebesar 0,19%. Pada posisi ketiga, inflasi disumbang oleh kelompok kesehatan, yang sebesar 0,15%.

Kemudian, diikuti oleh kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan, dengan tingkat inflasi 0,02% dan kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya dengan tingkat inflasi sebesar 0,02%. Terakhir, inflasi disumbang oleh kelompok pendidikan, dengan tingkat inflasi sebesar 0,04%.

"Deflasi terjadi pada perumahan, perlengkapan dan pemeliharaan rutin rumah tangga, transportasi, informasi dan komunikasi, serta perawatan pribadi dan jasa lainnya," ucapnya.

sumber: BPS

Berita Lainnya
×
tekid