sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Setelah stagnan, rupiah punya kesempatan kembali menguat

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS hari ini berada di kisaran Rp15.188-Rp15.215.

Eka Setiyaningsih
Eka Setiyaningsih Selasa, 16 Okt 2018 09:54 WIB
Setelah stagnan, rupiah punya kesempatan kembali menguat

Pengamat pasar modal Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI), Reza Priyambada, memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS hari ini berada di kisaran Rp15.188-Rp15.215.

"Pergerakan rupiah yang stagnan, belum merubah arah target perkiraan dari rupiah selanjutnya," ujar Reza dalam riset hariannya yang diterima Alinea.id, Selasa (16/10).

Menurutnya, rilis dari Badan Pusat Statistik (BPS) terkait surplusnya neraca perdagangan, belum berdampak pada penguatan rupiah. Namun diharapkan tekanan global terhadap rupiah dapat lebih berkurang. 

Di sisi lain, adanya rilis penjualan ritel AS yang diperkirakan di bawah perkiraan, diharapkan dapat mengurangi kenaikan dollar AS, sehingga membuat rupiah berkesempatan untuk kembali menguat. 

"Tetap mencermati dan mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat rupiah kembali melemah," katanya.

Sekadar informasi, pada Senin (15/10), US$1 dihargai Rp15.200 kala penutupan pasar spot. Angka ini sama seperti posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu. 

Sepanjang hari kemarin, rupiah banyak menghabiskan waktu di zona merah. Baru jelang akhir perdagangan rupiah bisa menyamakan posisi dan tidak lagi melemah. 

Posisi terkuat rupiah kemarin ada di Rp15.180/US$ sementara terlemahnya adalah Rp 15.250/US$. Pergerakan rupiah cenderung stagnan di pasar valas. 

Sponsored

"Adanya rilis surplus perdagangan senilai US$0,23 miliar, meski mendapat apresiasi positif dari sejumlah kalangan, terutama Kementerian Keuangan, namun belum banyak memberikan sentimen positif pada rupiah," jelas Reza.

Di sisi lain, sentimen dari kesepakatan swap antara Indonesia dan Jepang tampaknya ditanggapi dingin. Seperti diketahui, Bank Indonesia (BI) dan Bank Sentral Jepang (Bank of Japan), yang bertindak sebagai agen Kementerian Keuangan Jepang, telah menandatangani amandemen perjanjian kerja sama Bilateral Swap Arrangement (BSA) pada tanggal 14 Oktober 2018. 

Sebagaimana perjanjian sebelumnya, nilai fasilitas swap masih sama, yaitu sampai dengan US$22,76 miliar. Tidak hanya itu, adanya berbagai kebijakan seperti kenaikan tarif PPh 22 dan perluasan mandatori biodiesel 20%, belum begitu terlihat dampaknya sehingga rupiah pun bergeming.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid