sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Shield on Service bidik dana IPO Rp41,25 miliar

Perusahaan alihdaya atau outsourcing PT Shield on Services (SOS) membidik target perolehan dana dari IPO maksimum Rp41,25 miliar.

Eka Setiyaningsih
Eka Setiyaningsih Kamis, 11 Okt 2018 03:16 WIB
Shield on Service bidik dana IPO Rp41,25 miliar

Perusahaan alihdaya atau outsourcing PT Shield on Services (SOS) berencana melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) dengan melepas 150 juta lembar saham atau setara dengan 23,08% ke publik dari modal ditempatkan dan disetor.

Selain melepas 150 juta saham, perseroan juga akan melepas 150 juta waran dengan perbandingan komposisi saham dan waran 1:1.

Perusahaan penyedia jasa keamanan, sumber daya manusia, dan manajemen parkir tersebut menawarkan harga di kisaran Rp250-Rp275 per saham. Dengan demikian, potensi dana yang diperoleh perseroan dari IPO ini adalah Rp37,5 miliar-Rp41,25 miliar.

Direktur Sinarmas Sekuritas Kerry Rusli menyampaikan perseroan akan menggunakan sebagian besar dana tersebut untuk pelunasan utang dan penyertaan saham pada anak usaha, serta tambahan modal kerja Shield-On Service.

“Targetnya sekitar Rp40 miliar. Untuk investor strategisnya kami masih mencari, karena ke depannya perusahaan ini mau mengembangkan bisnis lebih luas lagi. Tapi sejauh ini belum ada,” ungkap Kerry usai Due Dilligence Meeting di Gedung BEI, Rabu (10/10).

Lebih lanjut ia menjelaskan, di ranah nasional, belum banyak pemain di sektor ketenagakerjaan seperti yang ditekuni Shield-On Service, tetapi telah ada pemain asing yang mencicipi pasar domestik. Untuk itu, peluang pengembangan bisnis perseroan sangat terbuka.

Dengan rentang harga penawaran Rp250-Rp275 tersebut, perseroan menawarkan rasio PE sebesar 8,9 kali pada tahun ini, dan 6,3 kali pada tahun depan. Sinarmas Sekuritas merupakan satu-satunya penjamin pelaksana emisi efek perseroan.

Secara detail, Shield-On Service akan mengalokasikan 71,23% dana hasil IPO untuk pelunasan utang AB Simas, sebesar 20,61% untuk penyertaan saham pada entitas anak yaitu HR PRO, sedangkan sisanya sebesar 8,16% akan digunakan untuk modal kerja.

Sponsored

Perseroan menargetkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diperoleh pada 19 Oktober 2018 dan masa penawaran umum pada 24-26 Oktober 2018. Pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) direncanakan pada 2 November 2018.

Saat ini, porsi bisnis terbesar Shield-On Service adalah pada sektor cleaning yaitu 51%, disusul lini manpower sebesar 16%, keamanan 29%, dan yang paling kecil adalah manajemen parkir yaitu sebesar 4%.

Ke depannya, perseroan akan memperbesar segmen manpower atau sumber daya manusia ke level 43%, cleaning di sekitar 34%, keamanan 20%, dan manajemen parkir sebesar 3%.

Direktur Utama Shield-On Service Herman Julianto mengatakan sebagai perusahaan integrated corporate terbesar nasional, perseroan memiliki visi untuk fokus mengembangkan sumber daya manusia di Indonesia.

“Kami memiliki fasilitas penunjang seperti training center dan customer relation yang telah mengelola seluruh segmentasi pasar mula dari rumah sakit, pusat perbelanjaan, apartemen, hotel, pabrik, jalan tol, pergudangan, dan perkantoran,” kata Herman.

Sebagai informasi, pada Januari - April 2018 perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp4 miliar, dari hanya Rp300 juta pada periode sama tahun sebelumnya. Pada 2018, perseroan mematok laba bersih tahun berjalan dapat menyentuh Rp20 miliar.

Berita Lainnya
×
tekid