Simpanan pemda di perbankan pada Desember 2020 turun 57%

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, dana simpanan pemerintah daerah (pemda) dalam Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) hanya mencapai Rp93,96 triliun hingga Desember 2020.

Dana simpanan pemda tersebut mengalami penurunan sebesar 57% atau Rp124,6 triliun dari posisi November 2020 yang sebesar Rp218,6 triliun, dan turun Rp7,6 triliun atau 7,4% (yoy) dibandingkan dengan Desember 2019 yang sebesar Rp101,5 triliun.

“Akhir November saya sampaikan simpanan pemda di perbankan Rp218,6 triliun dan akhir Desember kondisi menurun jadi Rp94 triliun," katanya dalam video conference, Selasa (19/1).

Penurunan simpanan pemda pada Desember 2020 disebabkan oleh penarikan yang dilakukan untuk memenuhi belanja pemda, akibat penurunan pendapatan asli daerah karena pandemi Covid-19.

"Penerimaan asli daerah menurun dalam hal ini menjadi hanya 22,06%, pada tahun-tahun sebelumnya dalam ekonomi yang belum mengalami shock Covid-19 penerimaan asli daerah bisa mencapai hingga 25% dari APBD," ujarnya.

Ia merinci, realisasi pendapatan asli daerah (PAD) sepanjang 2020 hanya mencapai Rp250,38 triliun atau 22,06% dari target total pendapatan daerah yang sebesar Rp1.134,81 triliun.

“PAD mengalami penurunan 14,7% dibandingkan realisasi 2019 yang sebesar Rp293,66 triliun,” ucapnya.

Adapun, total belanja daerah pada 2020 mencapai Rp1.088,7 triliun atau 100,94% dari pagu yang telah ditetapkan dalam APBD penyesuaian, meskipun secara total mengalami penurunan 8,4%.

“Belanja APBD cukup bagus diharapkan menopang dan mengurangi beban masyarakat akibat Covid-19. Tapi polanya belum berubah, yaitu meningkat signifikan pada Desember mencapai 25,36% dari total belanja,” tuturnya.