sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Sri Mulyani bantah janjikan bantuan untuk PBNU Rp1,5 triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menanggapi komentar Ketua PBNU Said Aqil Siradj terkait kredit murah sebesar Rp1,5 triliun.

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Jumat, 27 Des 2019 06:09 WIB
Sri Mulyani bantah janjikan bantuan untuk PBNU Rp1,5 triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menanggapi komentar Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj terkait kredit murah sebesar Rp1,5 triliun.

Sri Mulyani menjelaskan, uang tersebut merupakan dana yang dianggarkan pemerintah dalam APBN 2017 untuk mendukung usaha ultra mikro di lingkungan NU.

Hanya saja, realisasinya tersendat karena banyaknya unit usaha yang terafiliasi dengan NU yang membuat pengalokasian dana sulit dilakukan. 

Lebih lagi, dana APBN tersebut disalurkan dalam bentuk investasi, bukan dana hibah, sehingga penyalurannya harus memiliki ukuran yang jelas, dampak dan kontribusinya untuk peningkatan usaha. 

"NU memiliki banyak unit usaha yang kebutuhan kreditnya antara 5-10 juta pengusaha. Tapi anggaran APBN itu namanya investasi. Harus roll-over, bukan hibah. Kalau hibah, diberikan kepada keluarga tidak mampu," katanya di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (26/12). 

Akan tetapi, dia mengatakan penyaluran bukan tidak dilakukan sama sekali, seperti yang diucapkan Said Aqil. Setidaknya ada lima koperasi yang sudah menerima dana sebesar Rp211 miliar. Salah satunya adalah Koperasi Sidogiri.

Sri menjelaskan, penyaluran anggaran tersebut diberikan melalui lembaga yang bekerja sama dengan Kementerian Keuangan, seperti PT Bahana Arta Ventura, Permodalan Madani, dan PT Pegadaian.

"Karena tidak mungkin Kemenkeu dengan dana yang dikelola pusat, langsung memberikan kepada masyarakat individual. Makanya dilakukan melalui beberapa channeling agency," ucapnya.

Sponsored

Untuk diketahui, lima koperasi yang telah mendapatkan dana tersebut adalah KSPPS BMT UGT Sidogiri senilai Rp50 miliar, KSPPS BMT Nusa Umat Sejahtera senilai Rp100 miliar, KSPPS BMT El Anugerah senilai Rp8 miliar, KSPPS BMT Nuansa Umat Jatim senilai Rp50 miliar, dan KSPPS BMT Ummat Sejahtera Abadi senilai Rp3 miliar. 

Sebelumnya beredar video Said Aqil yang mengatakan dana yang pernah dijanjikan oleh Sri Mulyani belum juga terealisasi sejak 2017 lalu.

"Pernah kita MoU dengan Menteri Sri Mulyani, katanya akan menggelontorkan kredit murah Rp1,5 triliun. Sampai hari ini, satu peser pun belum kita terima," ujarnya dalam cuplikan video tersebut.

Berita Lainnya
×
tekid