sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Sri Mulyani: Defisit April capai Rp138,1 triliun

Defisit anggaran mencapai Rp138,1 triliun atau 0,83% dari target defisit yang telah ditetapkan, yaitu sebesar 5,7% terhadap PDB.

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Senin, 24 Mei 2021 20:31 WIB
Sri Mulyani: Defisit April capai Rp138,1 triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga April 2021 mencapai Rp138,1 triliun atau 13,7% dari target defisit tahun ini yang sebesar Rp1.006,4 triliun.

Dia mengatakan, defisit sebesar Rp138,1 triliun tersebut merupakan 0,83% dari target defisit yang telah ditetapkan, yaitu sebesar 5,7% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

“Defisit APBN hingga April sedikit mengalami perbaikan Rp138,1 triliun. Juga relatif lebih kecil dari bulan sebelumnya dan ini akan coba dijaga tanpa mengganggu tren pemulihan ekonomi," katanya dalam Raker bersama DPR, Senin (24/5).

Bendahara negara itu menuturkan, defisit tersebut disebabkan oleh pendapatan negara yang lebih rendah dibandingkan dengan pengeluaran. Sampai akhir April 2021, pendapatan tercatat Rp585 triliun atau masih 33,5% dari target APBN sebesar Rp1.743,6 triliun.

Pendapatan negara ini tumbuh 6,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (yoy) bahkan lebih besar dari realisasi pendapatan negara per April 2020 yang hanya tumbuh sebesar 3,2% atau Rp549,4 triliun.

Adapun, realisasi pendapatan negara berasal dari penerimaan pajak sebesar Rp374,9 triliun atau 30,5% dari target APBN sebesar Rp1.229,6 triliun. Sedangkan, penerimaan bea dan cukai tercatat sebesar Rp78,7 triliun atau 36,6% dari target Rp215 triliun.

Sementara itu, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tumbuh signifikan 14,9% (yoy) dengan realisasi Rp131,3 triliun atau 44% dari target APBN sebesar Rp298,2 triliun.

Selanjutnya, untuk hibah telah terealisasi Rp0,1 triliun atau 5,7% dari target APBN Rp0,9 triliun dan mampu tumbuh hingga 94,2%.

Sponsored

Di sisi lain, belanja negara hingga April 2021 telah mencapai Rp723 triliun atau 26,3% dari target Rp2.750 triliun dan tumbuh hingga 15,9% (yoy).

“Belanja negara jadi instrumen powerful untuk mendorong pemulihan ekonomi dengan pertumbuhan hingga April mencapai 15,9%," ucapnya.

Jika dirinci, belanja pemerintah pusat tercatat sebesar Rp489,8 triliun atau 25,1% dari target Rp1.954,5 triliun. Angka itu meliputi belanja kementerian atau lembaga (K/L) sebesar Rp278,6 triliun atau 27% dari target Rp1.032 triliun. Kemudian, belanja non-K/L terealisasi sebesar Rp211,3 triliun atau 22,9% dari target Rp922,6 triliun dan tumbuh 17,7% (yoy).

Selanjutnya, untuk Transfer ke daerah dan Dana Desa (TKDD) tercatat sebesar Rp233,2 triliun atau 29,3% dari target Rp795,5 triliun.

“Artinya APBN all out untuk dorong pemulihan pada kuartal I hingga April, jadi betul-betul membalikkan arah dari kinerja ekonomi negatif masuk ke positif,” ujarnya.

Berita Lainnya
×
tekid