sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Sri Mulyani: Realisasi PEN hingga November capai Rp431,5 triliun

Realisasi anggaran hingga akhir tahun akan terus diakselerasi agar menjadi basis dari pemulihan ekonomi nasional di tahun depan.

Nanda Aria Putra
Nanda Aria Putra Senin, 30 Nov 2020 17:25 WIB
Sri Mulyani: Realisasi PEN hingga November capai Rp431,5 triliun

Menteri keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan, realisasi anggaran program pemulihan ekonomi nasional (PEN) hingga 25 November 2020 telah mencapai Rp431,54 triliun atau 62,1% dari pagu sebesar Rp695,2 triliun.

Selain itu, realisasi anggaran hingga akhir tahun akan terus diakselerasi agar menjadi basis dari pemulihan ekonomi nasional di tahun depan.

"Saat ini program PEN dan penanganan Covid-19 sebesar Rp431 triliun telah terealisasi. Dan kita akan terus melihat sisi penggunaan anggaran hingga Desember ini, karena masih ada dana yang akan direalisasikan," katanya dalam konferensi pers virtual BNPB, Senin (30/11).

Dia merinci, untuk anggaran kesehatan hingga 25 November 2020 telah terealisasi sebesar Rp40,32 triliun atau 41,2% dari pagu Rp97,9 triliun. Dan untuk dana yang tidak terserap, akan dijadikan dana cadangan untuk pembiayaan vaksin.

"Program kesehatan realisasi capai 41,2% dan ini berarti Rp40,32 triliun sudah dilakukan pencairan. Apabila masih ada bidang kesehatan yang belum terserap, maka dia akan dilakukan pencadangan untuk pembiayaan vaksin kita," ujar dia.

Sedangkan, untuk program perlindungan sosial realiasinya telah mencapai Rp207,8 triliun atau 88,9% dari pagu sebesar Rp233 triliun. Sri Mulyani pun optimis dana ini akan terserap sepenuhnya di akhir tahun.

"Sampai Desember 100% akan terealisasi. Karena masyarakatnya sudah terdata, dan akan mendapatkan bantuan dari pemerintah tersebut," ucapnya.

Sementara itu, untuk realisasi sektoral kementerian dan lembaga (K/L) hingga 25 November mencapai Rp36,25 triliun atau 54,9% dari pagu anggaran sebesar Rp65,97 triliun.

Sponsored

"Ini utamanya untuk bantu masyarakat yang kehilangan pekerjaan juga. Karena seperti program padat karya, insentif perumahan dan bidang pariwisata yang mengalami tekanan cukup besar," tuturnya.

Adapun untuk dukungan pariwisata dari anggaran sebesar Rp3,8 triliun sudah terealisir Rp1 triliun, ini untuk bantu destinasi pariwisata hotel dan restoran agar mereka mampu bertahan karena penurunan omzet akibat Covid-19.

"Kami juga mendorong kegiatan K/L, termasuk di bidang ketahanan pangan yang merupakan pilar penting menjaga stabilitas kita," tambahnya.

Kemudian, untuk insentif usaha yang mencapai Rp120,6 triliun, realisasinya hingga 25 November mencapai Rp46,4 triliun atau 38,5% dari pagu anggaran.

Berita Lainnya
×
tekid