sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Sri Mulyani tegaskan menjaga APBN untuk pemulihan ekonomi

Kemenkeu diklaim sudah bekerja keras untuk mempersehat fiskal dan moneter yang baru pulih karena pandemi Covid-19

 Ratih Widihastuti Ayu Hanifah
Ratih Widihastuti Ayu Hanifah Senin, 24 Jan 2022 18:04 WIB
Sri Mulyani tegaskan menjaga APBN untuk pemulihan ekonomi

Menteri Keuangan Sri Mulyani (Menkeu) memaparkan, Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) di 2021 sudah mencapai target Rp867,6 triliun atau setara 86,3%.

Adapun fokus utamanya untuk penanganan pandemi Covid-19 dan mendorong pemulihan ekonomi nasional, serta mendukung penguatan reformasi.

“Untuk melihat desain APBN di instrumen fiskal, tentu tidak hanya melihat hanya satu kotak saja, karena semuanya bergerak. Kalau melihat di 2021, defisit mencapai Rp402 triliun dan dari sisi persentase sebetulnya mendekati 2%," sambung Sri Mulyani di Gedung DPR RI, Senin (24/1).

Sri Mulyani menegaskan, selalu menjaga APBN untuk pemulihan ekonomi, terutama saat pandemi. Untuk itu, tentu saja membutuhkan banyak kerja keras dan bukan hanya pemerintah, namun juga dukungan masyarakat.

“Kalau APBN ingin sehat, kita harus hati-hati sekali. Selain itu, memerlukan normalisasi dalam ekonomi. Sehingga menjaga nilai APBN menjadi paling penting. Kami sendiri sudah kerja keras untuk mempersehat fiskal dan moneternya yang baru pulih karena pandemi Covid-19," kata dia.

Selain itu, Sri Mulyani juga mengaku akan melakukan optimalisasi penggunaan saldo anggaran lebih (SAL) yang berasal dari akumulasi SiLPA/SiKPA tahun anggaran lalu dan tahun anggaran bersangkutan setelah ditutup, ditambah/dikurangi dengan koreksi pembukuan. Serta pemanfaatan fleksibilitas pinjaman program dengan dukungan koordinasi pemerintah dengan Bank Indonesia (SKB III). 

Sebagai tambahan informasi, pemerintah merencanakan anggaran 2022 senilai Rp455,62 triliun. Dengan alokasi untuk kesehatan Rp122,5 triliun, perlindungan sosial Rp154,8 triliun, dan penguatan ekonomi Rp178,3 triliun. 

Pembagian dana ini untuk mengakselerasi recovery melalui keberlanjutan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) melalui berbagai program penciptaan lapangan kerja dan pemberdayaan masyarakat.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid