sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Suku bunga kredit perbankan baru turun awal 2020

Pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia belum diikuti penurunan kredit bank hingga Oktober 2019.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Minggu, 20 Okt 2019 19:14 WIB
Suku bunga kredit perbankan baru turun awal 2020

Penurunan suku bunga acuan 7-Days Reverse Repo Rate yang dilakukan Bank Indonesia sebanyak tiga kali menjadi 5,25% pada September 2019 tidak langsung diikuti turunnya bunga kredit perbankan.

Analis Bahana Sekurita Prasetya Christy Gunadi melihat bank baru melakukan penyesuaian pada bunga simpanan, yang selanjutnya akan diikuti dengan penurunan bunga kredit secara bertahap pada awal tahun depan.

Prasetya memperkirakan, dengan tren penurunan suku bunga saat ini, akan berdampak pada peningkatan laba. Sebab, bank akan memiliki ruang lebih besar untuk menjaga pendapatan bunga bersih atau net interest margin (NIM), meski masih ada risiko kredit bermasalah dari beberapa sektor sejalan dengan rendahnya harga komoditas global. Bahana pun memperkirakan NIM perbankan akan berada pada kisaran 5,0%-5,1% sepanjang 2020.

"Tahun depan kredit diperkirakan akan tumbuh lebih baik dibanding tahun ini, sejalan dengan masih bergulirnya beberapa proyek infrastruktur yang tercermin pada anggaran pemerintah pada 2020,’’ ujar Prasetya dalam keterangan tertulis yang diterima Alinea.id, Minggu (20/10).

Namun, lanjut Prasetya, ada risiko untuk beberapa sektor yang terkait komoditas seperti Crude Palm Oil (CPO) dan beberapa pengembang properti kecil ada yang mulai mengalami kesulitan bayar.

Bahana pun memperkirakan kredit perbankan akan tumbuh pada kisaran 10%-11% pada 2020, setelah sepanjang tahun ini diperkirakan akan tumbuh dikisaran 9%. Pertumbuhan kredit investasi dan korporasi pun diperkirakan akan menjadi penopang utama pertumbuhan kredit pada tahun depan, karena masih akan bergulirnya proyek infrastruktur pemerintah.

Sementara, untuk kredit konsumsi diperkirakan belum akan tumbuh lebih kencang pada tahun 2020. Meskipun permintaan terhadap kredit kepemilikan rumah mulai membaik, tetapi perbaikan ini belum akan terjadi untuk kredit kepemilikan kendaraan bermotor.

Kredit untuk properti diperkirakan akan tumbuh pada kisaran 10%, dengan kredit kendaraan bermotor diperkirakan masih akan tumbuh di bawah 7%.

Sponsored

"Beberapa bank lebih memprioritaskan strategi mengurangi simpanan dengan bunga spesial, sebelum melangkah untuk menurunkan bunga kredit. Sehingga, perbankan bisa menjaga pendapatan bunga bersih,’’ tutur Prasetya.

Dengan berbagai prospek ini, Bahana merekomendasikan beli untuk saham Bank Mandiri dengan target harga Rp9.000 per lembar saham. Sebab, valuasi bank pelat merah ini sudah cukup murah dan memiliki porsi pembiayaan infrastruktur yang besar, dengan market share sekitar 12,9%. 

Selain itu, lanjut Prasetya, bank dengan kode saham BMRI ini juga cukup berhati-hati dalam menjaga kualitas kreditnya, serta konsen dalam menjaga stabilitas NIM.

Bahana juga memberi rekomendasi beli untuk saham Bank Rakyat Indonesia (BRI) dengan target harga Rp5.300 per lembar saham. Meski secara valuasi bank berkode saham BBRI ini lebih mahal dibandingkan dengan bank BUMN lainnya, namun prospek risiko kreditnya lebih rendah sehingga tidak perlu membentuk provisi yang besar. 

"Pertumbuhan kredit untuk usaha kecil dan mikro juga diperkirakan akan positif, terutama ditopang oleh penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) serta inovasi produk kredit mikro yang semakin beragam," kata Prasetya.

Berita Lainnya
×
tekid