Surplus perdagangan belum mampu dongkrak IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 1,71% ke level 4.625 pada perdagangan Rabu (15/4). Investor asing tercatat membukukan penjualan bersih Rp379 miliar.

Sektor aneka industri yang turun 2,6% dan sektor infrastruktur yang turun 2,35% menjadi kontributor terbesar pelemahan IHSG hari ini.

Tercatat, sebanyak 9,99 miliar lembar saham ditransaksikan pada perdagangan hari ini dengan nilai transaksi mencapai Rp7,03 triliun. Sebanyak 131 saham berada pada zona hijau dan 277 saham mengalami penurunan kinerja.

Adapun bursa Asia hari ini ditutup bervariasi. Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Nico Demus mengatakan pasar Asia kembali tertekan dan berfluktuasi tinggi setelah IMF memperingatkan aksi lockdown global memberikan dampak yang lebih luas terhadap perlambatan ekonomi.

Sementara, dari dalam negeri, Nico mengatakan pergerakan IHSG dipengaruhi rilis kinerja fundamental Indonesia selama Maret 2020 oleh Badan Pusat Statistik.

"Meskipun Neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus yang melebihi dari ekspektasi pasar pada Maret 2020, namun hal tersebut belum mampu memberikan pemicu positif pergerakan lanjutan IHSG hingga penutupan hari ini," ujarnya.

Adapun rupiah hari ini menguat di pasar spot ke level Rp15.575 per dolar Amerika Serikat. Penguatan selama satu pekan terakhir ini, kata Nico, seiring dengan kondisi dalam negeri yang arah kebijakan penangangan Covid-19 dari segi moneter dan fiskal yang mulai tampak jelas.