sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Target investasi Rp1.200 T, Menteri Bahlil: Bukan pekerjaan gampang

Investasi Rp1.200 triliun salah satu syarat untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional di atas 5%.

 Ratih Widihastuti Ayu Hanifah
Ratih Widihastuti Ayu Hanifah Selasa, 23 Nov 2021 13:19 WIB
Target investasi Rp1.200 T, Menteri Bahlil: Bukan pekerjaan gampang

Indonesia menargetkan realisasi investasi mencapai Rp1.200 triliun. Target tersebut ditetapkan sebagai salah satu upaya untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 5,4% sampai 6% tahun depan.

"Investasi Rp 1.200 triliun ini salah satu syarat untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional di atas 5%. Memang ini bukan pekerjaan gampang karena harus naik 22% sampai 33%. Ini harus dilakukan kerja yang luar biasa masif,” kata Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam BeritaSatu Economic Outlook 2022 bertema "Prospek Investasi 2022"  secara virtual, Selasa (22/11).

Berdasarkan pengalaman dan upaya yang dilakukan selama 2021 serta upaya hilirisasi yang dilakukan, Bahlil optimistis target tersebut bisa dicapai. "Saya yakin dengan kemampuan di tahun 2021 sebelumnya dapat kami capai di tahun berikutnya," ujarnya.

Realisasi investasi ini, jelasnya, terlihat dari angka perkembangan investasi di bulan Januari-September yang menargetkan 2021 Rp900 triliun. Tercatat, realisasi investasi pada Januari- September sebesar Rp659,4 triliun  (73,3%). Pihaknya yakin dapat mencapai target karena melihat peluang di luar Jawa.

"Saya yakin program realisasi ini bukan hanya menjangkau pulau Jawa tetapi juga luar Jawa terlihat pertumbuhannya melebihi daerah Jawa sekitar 51,7%. Bahkan, kita harus tahu 3,5% pemasukan Indonesia dari Impor dan Investasi, artinya kita punya daya responsif dalam investasi," lanjutnya.

Bahlil yakin investasi akan tercapai dengan cara sosialisasi dan komunikasi yang baik ke masyarakat melalui para pengusaha untuk pemulihan sektor ekonomi. “Dalam sektor perekonomian dan Investasi semua ada pada pengusaha-pengusaha yang ingin mengembangkan, selama sosialisasi dan komunikasi dilakukan dalam rangka proses eksekusi pasti tercapai. Kita seharusnya menyadari perkembangan saat tidak lepas dari pemerintahan Pak Jokowi dan Jusuf Kalla. Terutama dalam infrastruktur yang sudah kita rasakan dalam pertumbuhan ekonomi baru," bebernya.

Ia menegaskan, Indonesia masuk dalam jajaran negara yang memiliki investasi besar. Ada pun 10 negara yang berinvestasi saham ke Indonesia yaitu Singapora U$$7,3 miliar , Hongkong U$$3,1 miliar, Tiongkok U$$2,3 miliar, Jerman US$1,8 miliar, Belanda US$1,5 miliar, Korea Selatan U$$1,3 miliar, Amerika Serikat US$0,8 miliar, Malaysia US$0,7 miliar, Swiss US$0,5 miliar dan Bermuda US$0,5 miliar.

"Kita harus mengetahui meskipun yang berinvestasi dan bertransaksi dari luar negara, saya yakin dari data intelijen mengatakan ada investor luar yang tidak lain orang Indonesia juga. Kemudian dari 10 negara investasi ini ada negara yang mempunyai urutan ke 5 terbesar setelah menggeser Korea Selatan, yaitu negara-negara bagian Eropa," jelasnya.

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid