sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

The Fed pangkas suku bunga, IHSG terjun ke zona merah

IHSG dibuka stagnan dan terus melemah hingga ke level terendah 4.711.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Senin, 16 Mar 2020 09:29 WIB
The Fed pangkas suku bunga, IHSG terjun ke zona merah

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka stagnan pada level 4.907. Setelah dibuka stagnan, IHSG terpantau terjun ke zona merah. IHSG turun ke level terendah 4.711 atau terjun 3,99%.

Analis Pilarmas Sekuritas Nico Demus mengatakan sentimen datang dari bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed), yang memangkas tingkat suku bunganya pada Minggu (15/3). 

Pemangkasan suku bunga Fed ini merespons penularan coronavirus yang terus merugikan masyarakat dan menggangu kegiatan ekonomi di banyak negara, termasuk di AS. 

The Fed akhirnya memangkas tingkat suku bunganya menjadi nol pada hari Minggu kemarin, serta meluncurkan program pelonggaran kuantitatif besar besaran senilai US$700 miliar untuk melindungi ekonomi dari dampak Covid-19.

The Fed juga memangkas tingkat suku bunga pinjaman darurat menjadi 0,25% dan memperpanjang jangka waktu pinjaman menjadi 90 hari. 

"Kami melihat apa yang dilakukan oleh The Fed saat ini di luar dugaan kami, karena kami meyakini bahwa The Fed akan mampu bertahan hingga pertemuan Bank Sentral tiba yang dilaksanakan pekan ini," kata Nico, Senin (16/3).

Akan tetapi, pasar merespons negatif pemangkasan suku bunga The Fed tersebut. Dow Jones Industrial Future turun lebih dari 900 poin, dan S&P 500 Futures turun lebih dari 4%. 

"Itu artinya apa? Meskipun The Fed memangkas tingkat suku bunga, namun tampaknya para pelaku pasar dan investor cenderung ingin melihat dan mengamati virus corona mencapai puncaknya dan pada akhirnya selesai," ujar Nico. 

Sponsored

Nico melanjutkan, saat virus corona selesai, maka investor dapat mengambil risiko dan membeli saham kembali.

Sementara itu, Samuel Sekuritas dalam riset hariannya menyebut IHSG yang turun hingga 4,5% selama 5 hari perdagangan pekan lalu cukup menekan optimisme investor. Terutama pelemahan yang juga terjadi pada komoditas emas dan minyak dunia. 

"Kami menilai, efek coronavirus pada pasar domestik masih akan mendominasi pasar pada hari ini dan berpotensi menurunkan frekuensi transaksi dan menekan pergerakan IHSG," tulis Samuel Sekuritas. 

Selain itu, pasar juga menanti data trade balance Indonesia periode Februari yang akan diumumkan hari ini. Trade Balance Indonesia diperkirakan oleh konsensus akan turun 6% untuk ekspor dan 3,08% untuk impor.

Berita Lainnya
×
tekid