sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Tiga menara apartemen PP Properti laku Rp2,1 triliun

transaksi bulk selling ini membuat pencapaian target penjualan Rp3,8 trillun dan laba bersih Rp528 miliar tahun ini menjadi lebih optimis.

Eka Setiyaningsih
Eka Setiyaningsih Senin, 14 Mei 2018 16:17 WIB
Tiga menara apartemen PP Properti laku Rp2,1 triliun

PT PP Properti Tbk berhasil melakukan transaksi besar atau bulk selling atas produk-produk propertinya dengan nilai mencapai Rp 2,1 triliun.

Ada tiga menara apartemen yang terjual dalam bulk selling kepada PT Arvada Investama sebelum diluncurkan. Ketiga menara tersebut yakni Grand Shamaya tower 2, Grand Dharmahusada tower 2 dan Grand Sungkono tower 4. Ketiganya dijual habis kepada mitra strategis sebelum adanya proses launching.

Direktur Utama PP Properti Taufik Hidayat, mengatakan, ini merupakan bukti kepercayaan pasar terhadap produk perseroan yang berkualitas tinggi, strategis lokasinya dan waktu penyelesaian yang terpercaya.

"Penjualan dengan mitra strategis seperti ini merupakan salah satu cara mengenjot penjualan. Saat ini juga ada beberapa transaksi bulk selling yang sedang dalam proses," ungkapnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (14/5).

Perjanjian jual beli dengan emiten dengan kode saham PPRO ini, dilaksanakan pada akhir Maret. Sedangkan financial closing ditandatangani pada Minggu (13/5), kemarin.

Alhasil, transaksi bulk selling ini membuat pencapaian target penjualan Rp3,8 trillun dan laba bersih Rp528 miliar tahun ini menjadi lebih optimis.

"Dengan adanya bulk selling tersebut, di samping merupakan akselerasi penjualan juga memperkuat arus kas yang sekaligus meningkatkan kualitas neraca Perseroan," tutupnya.

PPRO mencatatkan pendapatan dan penjualan Rp642,22 miliar pada kuartal I-2018. Kinerja pendapatan perseroan periode yang sama tahun sebelumnya hanya sebesar Rp563,5 miliar. Laba tahun berjalan sebesar Rp103,29 miliar di kuartal I-2018 sedangkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp91,82 miliar. 

Sponsored

Hal itu seiring dengan membaiknya kinerja prapenjualan atau marketing sales tahun lalu yang sudah bisa dibukukan sebagai penjualan.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid