Uji coba pembukaan Borobudur dan Prambanan berjalan lancar

Uji coba pembukaan Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur dan Prambanan dengan penggunaan aplikasi PeduliLindungi diklaim berjalan dengan lancar. Wisatawan yang datang mengikuti petunjuk dan protokol kesehatan (prokes) sesuai dengan ketentuan.

General Manager (GM) PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (Persero), Putra Lelono, mengatakan, penerapan PeduliLindungi di kawasan Prambanan pun tidak mengalami hambatan signifikan.

"Untuk jaringan saat proses scan kode batang (barcode), alhamdulillah berjalan lancar, tidak ada gangguan jaringan di kawasan Prambanan yang sampai menghambat laju wisatawan," terangnya dalam keterangan tertulis, Selasa (21/9).

Kendati demikian, masih ada tiga permasalahan yang ditemui di lapangan. "Wisatawan tidak punya handphone, tidak ada kuota untuk akses internet, dan membawa anak di bawah 12 tahun," lanjutnya.

Plt. GM Unit Borobudur dan Unit Manohara, Jamaludin Mawardi, menambahkan, ada beberapa tahap pemeriksaan yang harus dilakukan pengunjung selama masa uji coba. Saat memasuki pintu gerbang, akan ada proses penapisan (screening) oleh petugas keamanan bahwa mereka sudah divaksin.

"Selain itu, anak di bawah usia 12 tahun belum diizinkan karena memang mereka belum divaksin. Jadi, substansinya bukan anak-anak, tetapi vaksinasinya," jelasnya.

Salah seorang pengunjung, Aini, menyatakan, tidak ada kendala berarti saat melakukan memindai kode batang di kawasan TWC Prambanan.

"Sebelumnya, kami memang sudah menyiapkan aplikasinya, sih. Tadi, petugas di Prambanan juga membantu prosesnya dengan ramah, jadi semua lebih lancar," ungkapnya.

Wisatawan lainnya, Dewi, mengapresiasi penerapan prokes yang dijalankan di kawasan Borobudur dan Prambanan. Ini dinilai menciptakan rasa nyaman dan aman bagi pelancong.

"Protokolnya oke, tidak khawatirlah kalau mau ke sini. Memang benar-benar dijalankan protokolnya dengan benar dan rapi sampai kita di-tracing pakai PeduliLindungi. Itu luar biasa," ujarnya.