Usai cetak rekor tinggi, IHSG akan terkoreksi
IHSG diprediksi berkisar di level 6.300-6.475 hari ini.
Penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini terancam aksi ambil untung (profit taking) oleh pelaku pasar usai mencatakan rekor tertinggi di tahun ini.
Managing Director Jagartha Advisors FX Iwan mengatakan, secara trend pergerakan IHSG masih positif untuk melanjutkan rally.
"Tapi, potensi profit taking juga akan membayangi pergerakan hari ini. Menurut kami IHSG pada kisaran level di 6.300-6.475," katanya saat dihubungi Alinea.id, Rabu (16/1).
Indeks berhasil menyentuh level 6.408 pada penutupan dagang kemarin, Selasa (15/1).
Iwan mekomendasi saham-saham blue chip yang menjadi incaran investor asing dan juga saham sektor konsumer.
Saham tersebut PT Bank Unilever Indonesia Tbk. (UNVR), PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Astra International (ASII), PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR).
Terpisah, Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan hari ini IHSG akan terkoreksi. Sebab, IHSG sudah berada di titik tertinggi.
"Saat ini IHSG sudah berada dititik tertinggi. Harus ada penurunan sebelum melanjutkan kenaikkan lagi," jelas Nico saat dihubungi Alinea.id.
Menurutnya, penguatan IHSG hari ini tidak berdasarkan penguatan rupiah yang terjadi. Melainkan kemampuan IHSG bertahan di posisi tinggi saat ini.
"Tidak akan lama, cepat atau lambat IHSG akan melakukan koreksi namun koreksi sehat," imbuhnya.
Nico memberikan rekomendasi saham seperti PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk. (INKP), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM).